(Purwokerto, 26/08/2010) Kondisi track kereta api antara Surabaya-Semarang-Purwokerto secara umum dinilai baik dan siap untuk menghadapi angkutan lebaran 2010. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan di Purwokerto, Kamis (26/10) usai melakukan inspeksi sarana dan prasarana kereta api dalam menghadapi angkutan lebaran dengan rute sepanjang Surabaya-Bojonegoro-Semarang-Pekalongan-Tegal-Purwokerto.

Kendati demikian, Tundjung tetap menekankan perlunya perhatian untuk rencana jangka panjang terutama melakukan perbaikan di daerah yang agak labil disebabkan oleh kadar airnya seperti daerah Krenceng Pelabuhan antara Semarang-Pekalongan. “Kita perlu memikirkan jalan kereta yang sejajar pantai meliuk –liuk untuk kemungkinan dilakukan normalisasi atau pelurusan.  Kita akan melihat secara geografi yang kemungkinan dengan kereta layang, “ jelasnya.

Selain itu, Tundjung menyatakan daerah lain yang perlu mendapat perhatian yaitu penataan daerah yang terkait kegiatan pembangunan penggantian dan bantalan rel untuk sinkronisasi dengan operasional kereta lebaran. Selain itu, Tundjung menambahkan daerah – daerah yang rawan juga patut mendapat perhatian seperti rawan pencurian di Jatiloto, rawan pelemparan seperti di Jatibarang (sebelum Cirebon),dan  rawan longsor di DAOP II Purwakarta. “ Untuk pelaksanaan mudik lebaran pemerintah terus berupaya mengimbau masyarakat agar ikut menjaga keselamatan penumpang yang berada di atas kereta, “ tutupnya.

Inspeksi  dengan rute sepanjang Surabaya –Purwokerto tersebut tidak hanya pengecekan track tetapi juga sarana kereta api antara lain melakukan pengecekan tekanan dan peralatan pemadam pada Kereta Mutiara Timur tujuan Banyuwangi di Stasiun Pasar Turi Surabaya. Menurut Tundjung, pengecekan tersebut juga tidak menutup kemungkinan akan dilakukan terhadap kereta dan perlintasan lain. (ARI)