JAKARTA - Jalan tol akses Tanjung Priok yang baru saja diresmikan pengoperasiannya hari ini (15/4) oleh Presiden RI Joko Widodo diharapkan dapat mempercepat arus distribusi logistik dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, PLT Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, ,Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar, Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek Elly Sinaga dan Dirut Pelindo II Elvyn Masassya.

Pembangunan Jalan tol akses Tanjung Priok dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan biaya sekitar 4,1 Triliun Rupiah yang berasal dari APBN dan pinjaman dari Jepang (JICA). Pembangunan mulai dilakukan pada tahun 2008 dan selesai dibangun pada awal tahun 2017.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan kehadiran jalan tol sepanjang 11,4 KM ini akan memberikan kecepatan pelayanan dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi pusat berkumpulnya barang-barang logistik dari pulau Jawa maupun luar Jawa.

"Tanjung Priok adalah pelabuhan utama kita. Dilewati 3600 truk kontainer setiap harinya. Semuanya ngumpul di sini. Begitu di sini tidak lancar dan cepat, maka akan menjadi lambat. Saya harapkan kehadiran jalan tol tersebut memberikan kecepatan pelayanan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga bisa meningkatkan daya saing bangsa," jelas Presiden.

Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk terus meningkatkan daya saing produk atau barang dari Indonesia ke luar negeri melalui peningkatan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah peresmian jalan tol ini, Jokowi mengatakan minggu depan akan mendatangkan kapal besar berkapasitas 10.000 Teus di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kapal besar pertama akan datang. Kita datangkan itu untuk upaya menurunkan biaya logistik. Selain itu juga untuk mempercepat proses pengiriman barang dari dan ke Indonesia. Kita harapkan kapal-kapal besar tidak melakukan transhipment di Singapura. Karena di pelabuhan kita sudah bisa merapat kapal-kapal besar," ujarnya.

Sementara, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, dengan resmi beroperasinya jalan tol ini, akan ada penghematan baik dari sisi waktu dan juga biaya.

"Akan ada kemudahan berupa penghematan terhadap cost dan kepastian waktu. Sebelum ada tol kan lama, capek dan kurang aman. Jadi ini suatu lompatan besar," jelas Menhub Budi.

Ia mengatakan, jajarannya beserta stakeholder terkait terus berupaya menjalankan amanat presiden yaitu untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui peningkatan pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya ada tiga komponen yang dapat menekan biaya logistik yaitu : dari kapal, di terminal container, dan darat.

"Seperti arahan Presiden. Kita ingin tingkatkan daya saing. Sekarang kita resmikan jalan tol, minggu depan akan kita datangkan kapal besar. Diharapkan akan ada penghematan biaya logistik di situ. Pengoperasian jalan tol ini adalah upaya untuk menekan waktu dan biaya dari sisi daratnya. Targetnya paling tidak (biaya logistik) kita sama dengan Singapura," urai Menhub.

Tol akses Tanjung Priok menjadi salah satu proyek strategis nasional. Jalan tol ini merupakan bagian dari sistem jaringan jalan tol Jabodetabek yang terhubung ke jalan tol lingkar luar dan lingkar dalam Jakarta.

Keberadaan tol ini akan mengurangi beban volume kendaraan dari arah Karawang, Bekasi, maupun dari arah timur lainnya yang selama ini hanya terpaku pada jalan arteri. Waktu tempuh perjalanan melewati tol akan bisa lebih hemat sekitar 1-2 jam. Dalam jangka waktu sebulan ini, Kementerian PUPR akan menggratiskan penggunaan tol ini.(RDL/TH/BS/JAB)