JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan tinjauan ke pintu tol Brebes Timur untuk melihat langsung kondisi arus lalu lintas di jalur yang kini dikenal dengan sebutan brexit (Brebes Exit), Jumat malam (9/9). Tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB, Menhub mengatakan situasi arus lalu lintas masih lancar.

Dari pantauan malam ini, memang belum ada eskalasi yang tinggi atas kenaikan trafik di sini. Kita sudah melakukan antisipasi tapi belum tinggi, nah Kita lihat nanti, nanti malam atau besok pagi apakah ada kenaikan," jelas Menhub Budi Karya.

Menhub Budi Karya mengapresiasi pengelola jalan tol karena kondisi jalan yang sudah bagus sehingga melancarkan arus lalu lintas kendaraan.

"Ya dari pantauan ini, pertama kali terima kasih kepada teman-teman dari pengelola jalan tol, jalannya sudah bagus. Dan karena jalannya bagus jadi relatif lancar," ujarnya

Menurutnya, Kemenhub bersama pihak terkait seperti Kepolisian, Pengelola Jalan Tol, dan pihak lainnya telah menyiapkan beberapa sekenario jika terjadi kenaikan arus lalu lintas di pintu tol Brebes Timur.

Diuraikan Menhub, skenario yang dilakukan diantaranya, melakukan buka tutup di pintu tol Palimanan disesuaikan dengan kondisi kepadatan di pintu tol Brebes Timur.

"Jadi kalau di Brebes Timur ini terjadi penumpukan lebih dari lima kilometer maka kita akan menutup pintu di Palimanan. Jika penumpukan sudah menurun jadi dua kilometer, kita buka lagi," jelasnya.

Menhub memprediksi kenaikan arus lalu lintas di pintu tol Brebes Timur terjadi pada Sabtu pagi (10/9).

"Prediksi besok pagi, mungkin saudara kita mulai subuh berangkat dari rumah. Sampai sini ya kira-kira sekitar jam 09.00 jam 10.00 WIB," kata Menhub.

Pelarangan Truk Akan Disesuaikan Dengan Kondisi Lalu Lintas

Terkait pelarangan truk untuk melintas di jalan nasional dan tol yang diberlakukan mulai tanggal 9 sampai dengan 12 September 2016, Menhub mengatakan bahwa pihaknya akan menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas dan berkoordinasi dengan Korlantas Polri.

"Selama lalu lintas belum terlalu macet, kita ngga mau terlalu strict untuk menyetop. Kalau besok Sabtu eskalasi lalu lintas tidak terlalu tinggi, mungkin kita akan hentikan penyetopan truk ini," ungkapnya.

Menhub mengimbau para pelaku industri untuk memaklumi kebijakan tersebut. Karena kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan masyarakat yang akan mudik. Menurutnya aturan tersebut cukup toleran karena yang silarang beroperasi adalah truk yang lebih dari dua sumbu.

"Mohon maaf tidak bisa memuaskan semua pihak. Mohon dimengerti. Kami juga mengerti ada suatu industri yang membutuhkan. Larangan itu cukup toleran, di mana yang tidak boleh melintas itu cuma yang lebih dari dua sumbu. Itu pun kalau dia membawa barang-barang bahan pokok tetap boleh. Jadi saya pikir satu sama lain harus saling mengerti," tandasnya.(RDL/TH/SR/HP)