JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) menjadi sekolah yang inklusif, tidak ekslusif bagi masyarakat. Salah satu caranya yakni dengan meningkatkan diklat pemberdayaan masyarakat di kampus. Demikian disampaikan Menhub saat menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Interaktif dengan Peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Padat Karya serta Civitas STIP di aula Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta, Minggu (2/12).

“Hari ini kita ke STIP karena ada program diklat pemberdayaan masyarakat. Ini relevan dengan maulid Nabi yakni hijrah. Apa yang hijrahnya, dulu kampus ini eksklusif, sekarang menjadi inklusif. Tadi ada belasan siswa dari pulau seribu kita sekolahkan, mereka senang sekali, dan mereka mendapatkan training -training yang bermanfaat dan relevan untuk mereka. Saya harapkan kata hijrah yang dilakukan oleh Nabi itu selalu relevan berbuat tadinya kurang menjadi baik,” ujar Menhub.

Menhub menghimbau kepada civitas STIP bahwa penting sekali untuk selalu berguna bagi masyarakat. Dengan diklat pemberdayaan masyarakat ini Menhub mengharapkan masyarakat tidak hanya terbatas mendapatkan pendidikan tetapi juga menuntun agar mereka dapat bekerja.

“Diklat pemberdayaan masyarakat ini kami harapkan mereka yang ikut bukan berhenti hanya sebatas mendapatkan pendidikan tetapi kami juga menuntun mereka bisa bekerja,” ucap Menhub.

Khusus masyarakat sekitar kampus STIP, Menhub mengharapakan ada peningkatan untuk melibatkan partisipasi mereka, baik dalam program padat karya atau diklat pemberdayaan masyarakat. Juga diharapkan ada beasiswa bagi mereka yang pintar untuk menjadi taruna-taruni STIP.

“Masyarakat sekitar harus ditingkatkan. Selama ini mereka hanya bisa melihat, saya bilang tambahin lagi, bukan hanya padat karya saja tapi pemberdayaan masyarakat. Juga kalau mungkin ada beasiswa untuk orang disekitarnya sehingga tidak ada jarak kampus kita dengan masyarakat sekitar. Kedepan secara khusus akan ditingkatkan orang disekitarnya mendapat prioritas, tapi tentu saja yang pintar. Paling tidak diklat pemberdayaan masyarakat awal tahun sudah ada program,” tutur Menhub.

DPM STIP diikuti oleh 191 peserta yang berasal dari SMK dari beberapa daerah seperti : Cilegon, Jambi, Kepulauan Seribu, dan Jakarta. Sedangkan untuk program padat karya diikuti oleh 400 warga sekitar Kampus di kelurahan Marunda. (HH/RDL/CA/HA)