(Jakarta, 23/8/2010) Pembelian tiket untuk angkutan laut khusus sepeda motor dapat dilakukan mulai Senin, 23 Agustus 2010. Ada dua kapal yang disediakan, yaitu KM Ganda Dewata (Pelni) dan Ferindo V (ASDP Indonesia Ferry) tujuan Jakarta-Semarang-Surabaya, yang berkapasitas angkut masing-masing 1000 unit sepeda motor dan 500-an penumpang.
”Jadi, mulai hari ini, masyarakat sudah bisa membelinya di loket-loket resmi y ang ditunjuk. Kalau pemberangkatannya dilakukan tanggal 3 September untuk KM Ganda Dewata dan tanggal 7 Agustus untuk KM Ferindo V,” jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, Senin (23/8).
Dijelaskan Bambang, besaran tarif angkut untuk kedua kapal itu ditentukan bervariasi berdasarkan jumlah penumpang yang menyertai sepeda motor yang diangkut. Untuk rute Tanjung Priok (Jakarta) – Tanjung Perak (Surabaya), tarif yang dikenakan sebesar Rp 350 ribu per unit dengan satu orang penumpang. Sementara untuk sepeda motor dengan dua penumpang, tarifnya Rp 400 ribu.
Sedangkan untuk tujuan Tanjung Perak (Surabaya) – Tanjung Emas (Semarang), tarif per unit sepeda motor dengan satu orang penumpang sebesar Rp 250 ribu, dan Rp 300 ribu untuk dua penumpang. Tarif-tarif itu merupakan hasil dari kesepakatan yang dicapai dalam rapat antara operator dan Direktorat Perhubungan Laut Kemenhub pekan lalu.
”Kalau untuk rute Jakarta – Semarang, tarifnya masih dibicarakan. Tetapi yang perlu diketahui, tarif segitu sudah termasuk fasilitas makan sebanyak tiga kali di atas kapal. Jika dibandingkan dengan naik motor langsung, pastinya lebih menguntungkan dan relatif jauh lebih murah,” jelas Bambang. Dijelaskan, selain mendapatkan jatah makan di atas kapal, para pemudik juga disediakan satu liter bensin untuk setiap sepeda motor di pelabuhan tujuan. Hal itu mengingat untuk alasan keselamatan, tangki motor-motor itu wajib dikosongkan saat naik ke atas kapal dari kota keberangkatan.
Menurut Bambang, sedianya ada tiga unit kapal dari tiga perusahaan yang digunakan untuk memfasilitasi proses pengangkutan sepeda motor ini, selain PT Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry. Yaitu PT Dharma Lautan Utama. ”Tetapi yang bersangkutan mengundurkan diri karena alasan teknis,” imbuhnya. (DIP)