JAKARTA – Kementerian Perhubungan akan merangkul Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) untuk menjajaki dan menarik investasi asing pada Asia-Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Bali, 26-28 September 2017. “Kita rangkul BKPM untuk belajar bagaimana caranya mendapatkan investor, supaya ada struktur yang benar,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Jumpa Pers Persiapan ASEM TMM ke-4, di Ruang Kutai, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta (18/9).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, acara pertemuan internasional harus digunakan sebagai ajang mengenalkan potensi yang dimiliki bangsa Indonesia. Oleh karena itu menurut Menhub ajang ASEM TMM ini harus digunakan secara maksimal untuk menarik minat investor guna menanamkan investasinya di Indonesia. Diharapkan dengan digandengnya BKPM maka didapati cara dan struktur yang baik dalam mendapatkan investor.

“Investasi di sektor transportasi saat ini dilakukan satu per satu dan tidak terstruktur. Jika saya lihat proyek transportasi itu bagus-bagus, tetapi ini belum fix dengan suatu cara tertentu. Oleh karenanya kita harus menemukan format yang bagus. Di pertemuan ASEM TMM paling tidak ada 18 Menteri Transportasi yang akan hadir. Harapan saya pada saat moment tanggal 26-28 September 2017 nanti akan ada pertemuan satu per satu dengan 18 Menteri Transportasi dan saya minta beberapa didampingi BKPM, sehingga pembicaraan menjadi sistematis,” urai Menhub.

Menhub menambahkan saat ini sudah ada 8 proyek yang siap ditawarkan kepada investor asing. Kedelapan proyek itu yakni proyek-proyek di Kuala Tanjung, Kualanamu, Makassar, Bitung, Lembar, Tanjung Priok, Mandalika dan Balikpapan. “Kedelapan proyek itu merupakan list-list yang kita sampaikan. Tapi nanti itu akan mengkerucut sebagai suatu proyek yang visible tentu akan kita ketahui setelah pertemuan satu per satu dengan negara investor,” terang Menhub.

Sementara itu Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan aspek transportasi bukan hanya relevan dari sisi investasi langsung, tapi juga dampak tidak langsung. Ia mencontohkan konektivitas penerbangan yang sangat penting bagi sektor pariwisata, dimana sekarang penerbangan sangat sukses dalam menggalang investasi pariwisata.

“Berkat upaya keras dan suskes dari Kemenhub mengembangkan banyak bandara baru sehingga banyak maskapai terbang ke destinasi baru pariwisata, maka sekarang investasi di sektor pariwisata tumbuh 30 persen per tahun,” ujar Thomas.

Thomas juga mencontohkan perkembangan e-commerce yang sangat tergantung dengan dunia penerbangan. “Semua e-commerce harus didistribusikan pakai angkutan. 70-90 persen barang dagangan e-commerce diangkut lewat udara, hal-hal seperti ini juga yang harus dibicarakan pada pertemuan Menteri-Menteri Transportasi Asia Eropa di ASEM TMM nanti,” pungkas Thomas.

Thomas menambahkan langkah Kementerian Perhubungan menggandeng BKPM merupakan langkah yang strategis. Hal ini mengingat bahwa BKPM merupakan salah satu dari tiga peserta Pusat Kerjasama Pemerintah Swasta (Public Private Partnership Center / PPP Center). Adapun dua lembaga lain yang menjadi anggota PPP Center adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan nasional/Bappenas.

“Setelah ini pasti langsung kami hubungi mitra-mitra kami di PPP Center yakni Kementerian Keuangan dan Bappenas, supaya bisa kita pelajari proyek-proyek dan wacana yang ditawarkan Kemenhub yang mana yang cocok untuk PPP atau PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah),”ucap Thomas.

Mengenai prospek investor yang akan berinvestasi, Thomas mengatakan hal itu tergantung dari wilayah asal investor tersebut. ”Investor prospektif tergantung dari wilayah. Kalau dari Eropa perkiraan kami yang menjadi investasi adalah dana pensiun dan asuransi, tapi kalau dari Tiongkok atau dari Jepang itu lebih konglomerat, atau bisa BUMN mereka seperti BUMN Tiongkok atau Government Link dari Jepang. Jadi memang masing-masing wilayah berbeda investornya,” tutur Thomas.

Asia-Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) yang berlangsung di Westin Resort Hotel Nusa Dua Bali, 26-28 September 2017 merupakan pertemuan Menteri Transportasi Asia-Eropa yang keempat. Dari 51 negara yang diundang, 18 Menteri Transportasi menyatakan kesediaannya untuk hadir. Adapun Menteri Transportasi yang telah konfirmasi hadir berasal dari Eropa diwakili UK, Rusia, Latvia, Hungaria, Luxembourg, Polandia, sedangkan dari Asia yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Laos, Mongolia, Kambodia, Jepang, China, Korea, India dan Brunei Darusalam. Sementara itu 2 organisasi nasional yang hadir adalah European Commissioner for Mobility and Transport dan ASEAN Deputy Secretary General.

Turut hadir dalam Jumpa Pers Persiapan ASEM TMM ke-4 ini Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso dan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT. Angkasa Pura II Daan Achmad. (HH/TH/BS/BI)