(Jakarta, 27/01/10) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menganggarkan dana pagu definitif tahun 2010 sebesar Rp 4,4 triliun untuk penyelenggaraan kegiatan di seluruh wilayah Indonesia. Dana tersebut dialokasikan untuk empat jenis kegiatan di seluruh provinsi di Indonesia, baik bagian barat, timur, maupun kegiatan di kedua kawasan yang dikoordinir kantor pusat.
 
Sekretaris Jenderal Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit memaparkan, untuk wilayah barat yang meliputi seluruh provinsi di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, besar anggaran yang dialokasikan sekitar 1,5 triliun atau 33 persen dari total anggaran. Sementara alokasi untuk Indonesia bagian timur, besar anggaran yang teralokasi sebesar Rp 1,8 triliun (42 persen).
 
”Selebihnya, yang sekitar 25 persen atau sekitar Rp 1,1 triliun, dialokasikan untuk kegiatan di Indonesia timur dan barat yang dibiayai melalui kantor pusat,” terang Bobby di Jakarta, Rabu (27/1).
 
Bobby merinci, seluruh biaya yang dianggarkan tersebut akan difungsikan untuk empat jenis kegiatan. Keempat kegiatan tersebut meliputi kegiatan angkutan laut, kepelabuhanan, keselamatan pelayaran, serta kegiatan rutin Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
 
Untuk kegiatan angkutan laut, dana yang dialokasikan sebesar Rp 435 miliar atau sekitar 9,8 persen dari total pagu. Menurut Bobby, dana tersebut sedianya akan digunakan untuk pembangunan sarana kapal. Kemudian untuk kegiatan kepelabuhanan yang di antaranya meliputi pembangunan pelabuhan dan fasilitasnya, dianggarkan dana sebesar Rp 1,43 triliun (32,2 %). Sementara untuk keselamatan pelayaran, dialokasikan dana sebesar Rp 999 miliar atau sekitar 22,5  persen; dan kegiatan rutin sebesar Rp 1,56 triliun (35,3%).
 
”Alokasi dana untuk kegiatan rutin kita cukup besar dari yang lain, karena paling banyak digunakan untuk pengembangan SDM yang jumlahnya mencapai sekitar 17 ribuan orang. Memang, untuk jumlah SDM, Ditjen Laut terbilang paling banyak dibandingkan direktorat lainnya,” jelas Bobby. (DIP)