TANGERANG - Sebagai institusi pendidikan dan latihan di bidang penerbangan tertua di Indonesia, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten diminta untuk menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan.

Permintaan itu disampaikan Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal AirNav Indonesia, Bambang Tjahjono dalam orasi ilmiah Wisuda Diklat Aparatur Negara STPI Curug Tahun 2015 di Gedung Serbaguna Kampus STPI Curug, Tangerang, Rabu (25/11).

Bambang mengatakan, AirNav Indonesia merupakan lembaga yang menggunakan (user) lulusan dari STPI yang akan bertugas mengatur lalu lintas navigasi penerbangan Indonesia. "Karena itu, AirNav Indonesia meminta STPI untuk menjaga kualitas SDM yang dihasilkan serta membentuk SDM penerbangan yang disiplin, berinovasi tinggi dan tanggap terhadap kemajuan teknologi, sehingga mempunyai daya saing di tingkat regional maupun internasional," kata Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, STPI merupakan lembaga pendidikan tinggi yang telah berpengalaman mencetak tenaga terampil yang tidak diragukan kualitasnya. Karena itu, ia menyarankan ke depan STPI harus tetap mampu meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan dan profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.

"Dengan meningkatnya kualitas SDM, diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas dan mudah untuk menjadi tenaga kerja terampil di tingkat regional bahkan global," tutur Bambang.

Standar Internasional
Menghadapi modernisasi penerbangan dunia, STPI terus bebenah diri dengan meningkatkan kualitas pendidikan dari aspek sarana dan prasarana pendidikan serta tenaga pengajar agar sesuai standar internasional.

"Perlu saya sampaikan bahwa jurusan teknik pesawat udara STPI sejak dua tahun lalu sudah European, sudah menerapkan standar EASA. Jadi sudah international class," kata Ketua STPI Yudhi Sari Sitompul usai acara wisuda.

Langkah selanjutnya kata Yudhi Sari, adalah meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi taruna dan tenaga pengajar. "Kemampuan toefl taruna dan dosen harus mencapai 500," ungkap Yudhi Sari.

Dengan terpenuhinya sarana dan prasaran pendidikan serta meningkatnya kualitas tenaga pengajar, Yudhi Sari optimis STPI mampu bersaing di tingkat regional ASEAN maupun global.

"Ini merupakan langkah kami untuk persiapan nanti STPI berubah bentuk menjadi Badan Layanan Umum. Kami siap bersaing di kawasan ASEAN," ujar Yudhi Sari optimis. (SNO)