MALANG - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan pelayanan kepada masyarakat di Terminal Arjosari harus ditingkatkan. Hal ini disampaikan usai meninjau Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur pada Jumat (24/11).

"Terminal Arjosari akan kita tingkatkan khususnya dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Yang pertama yaitu sistem pembelian tiket harus mengakomodasikan secara online. Yang kedua yaitu sterilisasi terminal, dan ketiga itu fasilitas-fasilitas layanan baik kepada penumpang maupun pengemudi," ujar Sugihardjo yang akrab disapa Jojo.

Menurut Jojo, reformasi layanan pada angkutan darat perlu dilakukan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan bus.

"Angkutan bus mendapatkan tantangan contohnya penerbangan Jakarta ke Malang saat ini frekuensinya sudah semakin banyak, kita tidak bisa membatasi kecuali kita dapat memberikan layanan terbaik dengan bersaing dari sisi harga. Tadi harga tiket bus eksekutif Malang-Jakarta Rp. 300.000, kemudian ada fasilitas yang diberikan yaitu layanan wifi. Jadi harus ada kreasi-kreasi dalam memberikan layanan. Tantangan lainnya juga dari kereta api yang saat ini juga semakin baik," terang Jojo.

Selain, peningkatan fasilitas layanan kepada penumpang, kondisi sarana juga perlu diperhatikan.

"Dari beberapa PO bus yang tadi ada disini (Terminal Arjosari) pemesanan tiket sudah melalui online, selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah armadanya. Bus yang digunakan yang tertua tahun 2015, bahkan bus double decker (bus tingkat) tahun 2017. Jadi sarana yang digunakan menjadi semakin aman," jelas Jojo.

Lebih lanjut, Kemenhub juga akan mengembangkan Terminal Arjosari agar dapat memberikan pelayanan yang baik khususnya untuk angkutan antara kota antar propinsi (AKAP) dan angkutan kota dalam propinsi (AKDP).

"Kita coba mengevaluasi dan mensinkronkan serta menata masterplan sesuai zonasi disini terminal tipe A berarti melayani AKAP dan AKDP. Mungkin jika kita ingin kembangkan dengan konsep TOD agar dapat melayani kebutuhan masyarakat seperti restoran atau minimarket, dan harus bisa kita desain supaya lebih komplit," ujar Jojo.

Jojo juga menambahkan, dengan fasilitas yang lengkap serta akses dan sarana yang memadai dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Jadi semua simpul dalam transportasi harus nyaman, keamanannya juga harus terjaga. Ini harus kita jaga dengan baik. Kendaraannya baru, awaknya juga ramah, dilengkapi wifi, jadi memang harus seperti itu," tutup Jojo.

Rampcheck Bus di Terminal Arjosari

Dalam kunjungannya, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi berkesempatan menerangkan terkait rampcheck terhadap bus khususnya menghadapi Natal dan Tahun Baru 2018.

"Untuk angkutan natal dan tahun baru yang pertama kami lakukan adalah ramp check, memeriksa kondisi kendaraan apakah laik jalan atau tidak. Alhamdulillah kondisi bis di jawa timur, kondisinya cukup baik dan natal dan tahun baru melihat pengalaman tahun sebelumnya tidak seperti lebaran. Sehingga tidak ada kekurangan bis di terminal-terminal," terang Wahid.

Pihak Dishub Jatim juga meminta kepada petugas terminal untuk memberikan tindakan tegas terhadap kendaraan yang tidak laik jalan dengan tidak mengeluarkan kendaraan tersebut dari terminal.

Selain itu, Dishub Jatim juga sudah melakukan koordinasi dengan Bina Marga untuk antisipasi cuaca atau kejadian bencana seperti longsor dengan menempatkan peralatan berat di titik-titik rawan longsor diantaranya Ponorogo, Pacitan, Jember, Banyuwangi, dan juga Batu Malang. (LFH/TH/AL/BI)