(Jakarta, 21/7/2010) Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Moh. Iksan Tatang membuka secara resmi acara National Workshop for Asean Strategic Transport Plan (ASTP) 2011-2015 di ruang Kutai Kementerian Perhubungan Jakarta pada Rabu 21/7. Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menjadi tuan rumah workshop yang ke-8 setelah Kamboja, Malaysia, Laos, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand.

Dijelaskan oleh Tatang, ASTP 2011-2015 adalah salah satu rencana yang termasuk dalam draft rencana induk konektivitas ASEAN. Rencana induk tersebut merupakan wadah bagi organisasi untuk bekerja sama dalam meningkatkan konektivitas di ASEAN. “This draft master plan is an umbrella plan for inter sectoral institutions and organizations to enhance our cooperation in improving connectivity in ASEAN,” paparnya.

Sebelumnya, negara anggota ASEAN telah sepakat dalam Transport Policy Agenda for 2005-2010 untuk memperluas hubungan transportasi multimoda, mempromosikan liberalisasi pada transportasi udara dan laut, serta meningkatkan integrasi dan efisiensi pada layanan transportasi dan sistem logistik.

Oleh karena itu, Tatang mengharapkan ASTP dapat meningkatkan koordinasi kebijakan dan program untuk pengembangan infrastruktur dan pelayanan transportasi sehingga dapat mengurangi dan bahkan menghilangkan bottleneck.  Tatang juga berharap ASTP dapat mengembangkan lintas perbatasan dan harmonisasi aspek teknis peraturan, prosedur, dan standard keselamatan. 

Tatang juga menjelaskan bahwa tujuan workshop ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada Economy Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) selaku proyek koordinator dari ASTP untuk mempresentasikan laporan jangka menengah dari ASTP dan menginformasikan rencana aksi serta tujuan ASTP kepada para stakeholder.

Dijelaskan oleh So Umezaki (peneliti IREA) yang menjadi pembicara pada workshop ini, tujuan dari ASTP adalah untuk mewujudkan sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi untuk mendukung sektor perekonomian, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan masuknya investasi asing di negara-negara ASEAN.

Tatang berpesan pada peserta workshop bahwa forum ini adalah kesempatan yang bagus untuk menjelaskan berbagai kendala dan perkembangan transportasi di Indonesia. Informasi tersebut, menurut Tatang, diperlukan untuk memberikan pemahaman bagi tim ERIA tentang kondisi transportasi Indonesia dalam penyusunan draft ASTP 2011-2015 . “Feedback from workshop participants is extremely importance to give recommendations and suggestions to further collaborate in the draft ASTP 2011-2015,” jelasnya.

Menjadi pembicara pada forum ini adalah Prof. Hwa Tien Fang (pengamat dari National University of Singapore), Satoshi Hatayama (Technical Executive dari Nippon Koei), serta Saladin (Biro Perencanaan). Selain dihadiri oleh jajaran Kementerian Perhubungan, workshop ini juga dihadiri oleh pihak akademisi yaitu Yosi Pahala dari STMT Trisakti. (RY)