Jakarta, (2/2). Salah satu program prioritas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) tahun 2018 yaitu Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat. Terbukti hingga 31 Januari 2018 tercatat sebanyak 1490 peserta telah selesai mengikuti diklat dan 1701 sedang mengikuti diklat di sekolah transportasi milik Kementerian Perhubungan.

Diklat gratis yang diprioritaskan bagi masyarakat di daerah terluar, terisolir, rawan bencana, perbatasan, dan masyarakat terdampak pembangunan ini, pada tahun 2018 mendapat penambahan kuota hingga 100.000 peserta. Setelah pada tahun 2017 lalu DPM diikuti oleh sebanyak 52.427 peserta, melebihi kuota awal sebanyak 48.334 peserta.

Kepala BPSDMP, Djoko Sasono melihat antusiasme masyarakat terhadap program DPM ini, optimis bahwa kuota 100.000 peserta pada tahun 2018 dapat tercapai. “Melihat antusiasme masyarakat untuk mengikuti diklat pemberdayaan, kami optimis target tersebut dapat dicapai.” ungkap Djoko.

Djoko mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap kegiatan DPM ini juga terlihat dari permintaan masyarakat yang ingin mengikuti diklat ini. “kemarin kami menerima surat dari Paguyuban Nelayan Lancar, mereka mengirimkan permohonan pelaksanaan diklat BST bagi 1.000 nelayan di kota Tegal.” Ungkap Djoko.

Program Diklat Pemberdayaan Masyarakat tambah Djoko, merupakan upaya BPSDMP untuk memberdayakan masyarakat yang berpotensi namun belum mempunyai kesempatan secara ekonomi. “Kami berharap melalu diklat ini dapat meningkatkan kompetensi masyarakat, karena banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki minat dan potensi di bidang transportasi, namun belum memiliki kesempatan secara ekonomi.” tambah Djoko.

Untuk dapat bekerja, para peserta DPM, setelah selesai mengikuti diklat, akan mendapatkan sertifikat kompetensi. “Nantinya setelah mengikuti diklat para peserta akan mendapat sertifikat kompetensi yang dapat digunakan sebagai bekal menghadapi persaingan di dunia kerja”, ujar Djoko.

Kegiatan DPM ungkap Djoko, pada tahun 2018 siap dilaksanakan di 23 sekolah transportasi di bawah BPSDMP, yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air. “23 sekolah transportasi kami siapkan untuk menyelenggarakan diklat pemberdayaan masyarakat, jadi kuota 100.000 peserta dibagi ke sekolah-sekolah transportasi sesuai kebutuhan di daerah,” jelas Djoko.

Program Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang telah berjalan sejak tahun 2016 ini, merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan BPSDMP dalam rangka peningkatan daya saing dan kompetensi masyarakat Indonesia, sebagaimana tertuang dalam tujuan nawacita yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK, dengan memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang transportasi tanpa dipungut biaya.