GORONTALO - Pengembangan Pelabuhan Anggrek akan menelan anggaran sebesar Rp29,4 miliar, sesuai keterangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin."Saya sudah memaparkan kondisi Pelabuhan Anggrek kepada Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Ignasius Jonan, pada kunjungannya di Bandara Djalaludin Gorontalo," ungkap Indra Yasin saat bertemu Menhub pekan lalu.

Selama ini antrian kapal barang terjadi di pelabuhan ekspor-impor yang hanya memiliki panjang dermaga 175 meter tersebut, padahal idealnya panjang dermaga minimal 400 meter. Sehingga kondisi tersebut cukup memprihatinkan mengingat aktivitas bongkar muat hanya bisa dilakukan satu unit kapal saja.

Antrian kapal berminggu-minggu terjadi di pelabuhan ini menyebabkan kerugian bagi masyarakat mengingat berdampak pada tingginya harga barang di Gorontalo.

Alokasi anggaran untuk mengembangkan Pelabuhan Anggrek yang akan berdampak pada kemajuan perekonomian di daerah sangat diharapkan, sebab ikut memantapkan program kerja sama "utara-utara" yang dilakukan Pemerintah Kabupaten ini dengan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara sangat berharap agar pelabuhan tersebut secepatnya menjadi pusat aktivitas bongkar muat.

"Saya sudah memaparkan kondisi tersebut kepada Pak Menteri dan bersyukur langsung mendapat respon, bahkan dijanjikan tahun 2015 Kementerian Perhubungan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp29,4 miliar untuk pengembangan fasilitas Pelabuhan Anggrek," ujar bupati.

Ditambah anggaran untuk subsidi angkutan kapal perintis di Pelabuhan Kwandang.

Sebelumnya pada kunjungan kerja Menhub Ignasius Jonan di Bandara Djalaluddin pada Minggu (29/3), menyampaikan bahwa total anggaran sebesar Rp 394 miliar yang masuk ke Provinsi Gorontalo, sebagiannya dialokasikan untuk pengembangan Pelabuhan Anggrek dan subsidi angkutan perintis di Pelabuhan Kwandang. (BUN)