(Jakarta, 17/10/2011) Dalam rangka pembangunan dan rehabilitasi gardu listrik aliran atas demi menambah kapasitas pasokan listrik, pemerintah dan PT KAI akan mengurangi jadwal keberangkatan KRL Bogor-Jakarta-Bogor sebanyak 29 jadwal perjalanan pada 19 Oktober-26 November 2011.

Direktur Prasarana Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Arief Heryanto mengatakan rehabilitasi dan pembangunan gardu listrik aliran atas di Jabodetabek guna meningkatkan kemampuan operasi KRL Jabodetabek, berjumlah 7 gardu listrik yang direhabilitasi dan ada 6 gardu yang saat ini sedang dibangun. Adapun gardu LAA yang direhabilitasi yaitu gardu Kedung Badak, Cilebut, Citayam, Jatinegara, Karet, Limo dan Jurangmangu. Sedangkan 6 gardu LAA baru yang sedang dilaksanakan pekerjaan tahun ini yaitu di Bojonggede, Depok, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Pasar Senen dan Cicayur.

Menurut Arief, saat ini pengoperasian KRL di wilayah Jabodetabek di suplai dari 39 gardu listrik aliran atas yang tersebar di 29 lokasi dengan tegangan 1.500 Vdc dan total 105.500 KW. “Dengan pembangunan 6 Gardu LAA baru tersebut, nantinya akan menambah kapasitas daya listrik sebesar 22.000 KW. Dengan penambahan daya listrik tersebut nantinya akan mampu menampung tambahan jumlah armada KRL yang dioperasikan di wilayah Jabodetabek,” ujarnya.

Arief menambahkan pembangunan enam gardu LAA dan rehabilitasitujuh gardu LAA ini dilaksanakan dengan anggaran dari APBN 2011 dan pinjaman dari bank pembangunan Jerman atau KFW dan JICA dengan total Rp274 miliar. “Untuk biaya masing-masing substasiun bervariasi. Untuk rehabilitasi bisa mencapai RP. 10 milliar per gardu dan untuk pembangunan bisa Rp. 30 milliar per gardu listrik aliran atas,” tambahnya.

Arief menjelaskan khusus untuk pekerjaan rehabilitasi/perbaikan tiga gardu LAA yaitu Citayam, Cilebut dan Kedung Badak, selama proses penyelesaian pekerjaan harus dilakukan pemadaman gardu listrik. Adapun jadwal pemadamannya yaitu Kedung Badak 19-31 Oktober 2011, Cilebut 3-15 November 2011 dan Citayam 17-29 November 2011. "Selama pengerjaan rehabilitasi ini, ada pemadaman pada tiga gardu listrik sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan listrik untuk pengoperasian KRL dari Bogor ke Jakarta dan sebaliknya, sehingga ada pengurangan," kata Arief.

Adapun jadwal KRL yang dibatalkan keberangkatannya dari Bogor menuju Jakarta sebanyak 13 KRL, di mana 5 diantaranya jadwal keberangkatan pada peak pagi dan 8 jadwal pada peak sore. Selain itu, pembatalan 16 jadwal kedatangan KRL dari Jakarta menuju Bogor, yakni 8 pada pagi hari dan sisanya sore-malam.

Kepala Humas Daerah Operasi I PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mateta Rizalulhaq mengatakan dari pembatalan 29 perjalanan KRL Bogor-Jakarta-Bogor selama 19 Oktober sampai 29 November 2011 itu, 20 KRL yang benar-benar dibatalkan dan 9 jalan setengah yakni dari Bogor hanya sampai Depok, dan dari Jakarta hanya sampai Depok.

"Pembatalan ini sudah kami minimalisir, ini merupakan dampak dari penambahan pasokan listrik dengan membangun dan merehabilitasi gardu listrik. Nantinya dengan gardu baru, akan ada tambahan listrik sehingga layanan akan meningkat dan jumlah kereta akan bertambah juga," katanya. (HH)