Tana Toraja - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meresmikan 2 (dua) bandara sekaligus yaitu Bandara Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dan Bandara Pantar di Alor, Nusa Tenggara Timur.

Peresmian kedua bandara tersebut dilakukan di Bandara Toraja, Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Kamis (18/3).

“Hampir setiap enam bulan saya tanyakan ke pak Menhub, kapan bandara ini selesai. Akhirnya hari ini bisa diresmikan. Alhamdulillah,” kata Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan, kehadiran bandara ini bisa meningkatkan mobilitas masyarakat dan mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Presiden berharap, keberadaan Bandara Toraja bisa meningkatkan sektor pariwisata di Tana Toraja dan sekitarnya.

“Yang tadinya lewat jalur darat ke Makassar bisa 9 jam. Sekarang menggunakan pesawat ATR hanya sekitar 50 menit,” tutur Presiden Jokowi.

Presiden berharap nantinya penerbangan ke Toraja dapat berkembang. Sehingga nantinya akan ada penerbangan langsung dari Bali, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Sementara itu, terkait dengan diresmikannya Bandara Pantar di Alor, NTT, Presiden juga berharap dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan dapat menghidupkan pertumbuhan ekonomi baru di NTT dan sekitarnya.

“Bandara ini sudah dibangun sejak 2014. Sudah bisa dioperasikan untuk melayani 35 ribu penumpang per tahun. Jika lewat laut tidak bersahabat, sekarang bisa memanfaatkan jalur udara,” ucap Presiden Jokowi.

Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, kehadiran Bandara Toraja dibangun untuk mempermudah aksesibilitas masyarakat dari dan ke Tana Toraja. Bandara ini bisa menampung kurang lebih 45 ribu orang dalam setahun.

Selanjutnya Menhub mengatakan, Bandara Pantar di Alor, NTT dibangun untuk menciptakan konektivitas di Alor yang merupakan daerah terluar di Provinsi NTT. Bandara ini bisa didarati pesawat jenis grand caravan dan bisa menampung penumpang hingga 35 ribu penumpang per tahun.

“Saya sampaikan terima kasih kepada kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten, tokoh adat dan masyarakat di wilayah kedua bandara tersebut, atas dukungan dan kerja sama yang luar biasa dalam pembangunan kedua bandara ini,” kata Menhub.

Bandar Udara Toraja - Tana Toraja, Sulawesi Selatan dibangun dengan alokasi anggaran pembangunan sebesar Rp. 839 Miliar, memiliki dimensi landas pacu 2.000 meter x 30 meter (saat ini baru efektif beroperasi sepanjang 1700m), dilengkapi dengan apron berdimensi 94.5 meter x 67 meter berkapasitas 2 parking stands untuk jenis pesawat ATR 72-500/600.

Bandara Toraja dilengkapi dengan Terminal Penumpang dengan luas 1.152 m², yang dibangun dengan mengusung desain kearifan lokal rumah adat Toraja, yaitu Tongkonan yang dilengkapi dengan Lumbung Padi yang disebut Alang.

Bandara ini telah beroperasi sejak tanggal 4 September 2020 dan telah dilayani secara regular oleh dua maskapai yaitu Wings Air dan Citilink yang melayani penerbangan reguler tiap hari (daily flight) dengan rute Makassar – Toraja dan rute sebaliknya.

Kemudian, Bandara Pantar di Alor, NTT dibangun dengan alokasi anggaran APBN sebesar Rp.103 Miliar. Memiliki fasilitas sisi udara berupa landas pacu berdimensi 900 m x 30 m dan apron berdimensi 70 m x 65 m. Pada fasilitas sisi darat, Bandara Pantar dilengkapi gedung terminal penumpang dengan luas 800 m².

Turut hadir dalam acara peresmian, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Toraja Theofillus Allorerung, dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Parmbonan. Hadir pula secara virtual Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Alor Amon Djobo. (LNM/RDL/LA/JD)