TARAKAN - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Rabu (23/3) siang, meresmikan Bandar Udara Internasional Juwata di Tarakan, Kalimantan Utara.

Dalam sambutannya, Presiden menekankan pada pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia baik jalan raya maupun prasarana perhubungan. Ia mengatakan hal itu dilakukan guna meningkatkan konektivitas antar wilayah serta menurunkan biaya logistik yang menurut Jokowi masih sangat tinggi di Indonesia.

"Sebab itu kita harus mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur, kalau tidak kita akan ditinggal oleh kompetisi", kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi meminta kepada Menteri Perhubungan dan Kementerian terkait lainnya untuk menambah shift di setiap proyek pembangunan.

Terkait dengan pengembangan Bandara Internasional Juwata yang telah diselesaikan Kementerian Perhubungan, Jokowi menyatakan bandara tersebut bakal menjadi prasarana yang mengkoneksikan provinsi-provinsi di sebelah utara Pulau Kalimantan. Bahkan, bandara ini pun siap menjadi hub internasional yang menghubungkan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei.

"Bandara ini akan menjadi bandara sebelah utara (Indonesia) yang menghubungkan Filipina, Brunei, dan Malaysia karena memungkinkan panjang runway ditambah menjadi 2.500 meter (m) tahun ini," ujar dia.

Menhub Jonan mengatakan, saat ini panjang runway di Bandara Internasional Juwata 2.250 m x 45 m. Ditargetkan bandara ini akan diperpanjang lagi runway-nya hingga 2.500 pada tahun 2016. Untuk itu Kemenhub telah menyiapkan anggaran APBN sebesar 130 miliar.

"Tahun ini dibangun, tahun ini juga selesai," ungkap Jonan disambut tepuk tamu undangan yang hadir.

Jonan menambahkan, Bandara Juwata memiliki posisi yang strategis karena akan menyambungkan Jakarta ke kota-kota yang terletak di Malaysia (dekat Kalimantan), Filipina, Brunei, bahkan Hongkong banyak melewati utara Kalimantan. "Bahkan dari Hongkong. Kalau dari Hongkong masuk Jakarta pasti lewat Kalimantan sehingga kami harapkan ada kesempatan untuk bandara ini menjadi bandara transit internasional," imbuh Jonan.

Terminal baru di Bandara Internasional Juwata dibangun sejak 2010 dan selesai pada 2015. Terminal yang dibangun dengan sumber APBN multiyears mencapai Rp 172 miliar itu saat ini mempunyai luas 12.440 m2 dengan kapasitas di waktu sibuk mencapai 2.073 penumpang. Pada 2015, trafik penumpangnya mencapai 1 juta penumpang. (GDN/BU/SR/JAB)