(Jakarta, 16/8/2011) Bersamaan dimulainya angkutan lebaran bagi angkutan laut dengan digelarnya Apel Siaga Kesiapan Angkutan Lebaran 2011 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, seluruh petugas dan instansi terkait pelayaran dan kepelabuhanan diminta untuk memantabkan koordinasi demi tercapainya pelaksanaan angkutan laut yang selamat, nyaman, dan aman bagi seluruh masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi menegaskan kepada para petugas di lapangan, agar dapat memberikan kontribusi yg maksimal untuk angkutan lebaran. Mengedepankan kesabaran untuk mem berikan pelayanan dan menghindari arogansi serta perbuatan tidak terpuji.

"Petugas diharapkan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh, seperti pada percaloan tiket dan pelanggaran tarif. Memberikan sosialiasi yg memadai kepada masyarakat. Selain itu, kepada petugas agar saling mengingatkan, operator terminal pelabuhan dan kapal," jelas Menhub, Senin (15/8).

Freddy  menyatakan, penyelenggaraan angkutan Lebaran khus untuk moda transportasi Laut akan dilaksanakan mulai H-15 (15 September) sampai H+15 (15 September). Diperkirakan, akan terjadi peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut sebesar enam persen menjadi 1.050.721 orang atau meningkat 59.475 orang dari tahun sebelumnya.

Guna mengantisipasi kenaikan penumpang tersebut, Ditjen Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal sebanyak 733 kapal dengan kapasitas daya angkut sebesar 3,19 juta penumpang.

Armada tersebut terdiri atas kapal Peni 26 unit; kapal perintis 60 unit; kapal Ro-Ro milik PT Dharma Lautan Utama 10 unit; PT Prima Vista Surabaya 6 unit; PT Prima Eksekutif 2 kapal; PT Bukit Merapin Nusantara Lines 3 unit; PT Bunga Teratai 2 unit; PT Citra Niaga Mandiri 1 unit kapal; PT Panca Merak Samudera 4 unit; PT Rusianto Bersaudara 2 unit; PT Sumber Sumatera Raya 3 unit; PT Tanjung Selamat 1 unit; Kapal Ferry Swasta 13 unit; serta kapal swasta jarak dekat 600 unit.

Untuk memberikan keamanan serta kenyamanan bagi penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut, Ditjen Perhubungan Laut juga akan membuka posko angkutan laut.

Dari 52 pelabuhan strategis yang diprediksikan mengalami peningkatan tajam, meliputi, Pelabuhan Tanjung Priok; Tanjung Emas; Tanjung Perak; Sampit; Banjarmasin; Balikpapan; Samarinda; Belawan; Tanjung Balai Asahan; Sibolga; Tarakan; Nunukan; Makasar; Pare-Pare; Bau-Bau; Kendari; Pekan Baru; Dumai; Sei Pakning; Selat Panjang; Tanjung Balai Karimun; Batam; Tanjung Batu; Tanjung Pinang; Tanjung Uban; Sei Kolak Kijang; Kuala Tangkai; Palembang; Teluk Bayur; Tanjung Pandan; Pangkal Balam/Muntok; Gresik; Benoa; Lembar; Kupang; Pontianak; Kumai; Siwa; Pantoloan; Gorontalo; Bitung; Manado; Ternate; Sanana; Ambon; Tual; Namlea; Sorong; Manokwari; Biak; Jayapura; serta Merauke.

"Dari jumlah tersebut, beberapa diantaranya diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang pada arus mudik adalah Pelabuhan Pontianak; Sampit; Balikpapan; Banjarmasin; Batam; Kumai; dan Makasar. Serta  pelabuhan yang diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang pada arus balik, yaitu, Pelabuhan Belawan; Pare-Pare; Tanjung Balai Karimun; Tanjung Emas; Tanjung Perak; dan Tanjung Priok," tambah Menhub. (CHAN)