(Batam, 14/8/2012) Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono melakukan inspeksi peralatan keselamatan pelayaran kapal roro dan kapal ferry di pelabuhan Telaga Punggur Batam. Wamenhub mengaku sangat puas dengan peralatan keselamatan yang ada di kapal-kapal ferry jurusan Batam-Tanjung Pinang maupun kapal Ro Ro milik PT Indonesia Ferry jurusan Batam-Tanjung Uban. Jaket pelampung, sekoci, maupun alat pemadam yang ada di kapal tersebut berfungsi dengan baik.

‘’Semuanya berfungsi dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kalaupun ada kekurangan, sifatnya hanya minor (kecil), tapi saya sudah instruksikan untuk segera di lengkapi,’’ kata Wamenhub yang didampingi Kepala Kantor Pelabuhan Batam Capt Hari Setyobudi dan Direktur Perkapalan dan Pelabuhan Ditjen Perhubungan Laut, Capt Yan Riswandi di pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Selasa (14/8).

Mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang, Wamenhub menginstruksikan kepada Kepala Kantor Pelabuhan untuk menyediakan ruangan tunggu khusus penumpang perempuan dan anak-anak dengan penumpang lainnya. Juga dipisahkan antara ruangan merokok dengan bebas merokok.

Capt. Hari dalam laporannya kepada Wamenhub mengatakan, pada H-5 kemungkinan akan terjadi lonjakan penumpang di tiga pelabuhan penyebrangan di Batam, yaitu Pelabuhan Sekupang,  pelabuhan Beton Sekupang dan pelabuhan Telaga Punggur. Kepadatan arus mudik dari pelabuhan domestik Sekupang diperkirakan terjadi pada H-5dan  H+2, sedangkan kepadatan di pelabuhan domestik telaga Punggur akan terjadi pada H-2 dan H+3.

Hari memperkirakan jumlah penumpang naik dari 3 pelabuhan di Batam sebanyak 212.482 atau naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 193.165 penumpang. Sedangkan penumpang turun sebanyak 194.491 penumpang, juga naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 176.801 penumpang. 

Untuk itu, ungkap Hari, Kantor Pelabuhan Batam telah minta bantuan PT Pelni untuk mengerahkan KM Ceremai untuk melayani rute yang diperkirakan akan mengalami lonjakan.  Selama ini rute Batam-Dumai dilayani oleh kapal feri.

Sementara dari pelabuhan Sekupang, lanjut Hari, terdapat 8 perusahaan pelayaran dengan total 29 armada ferry dengan kapasitas angkut 6.403 penumpang. Dari pelabuhan yang sama terdapat 6 perusahan pelayaran rakyat (Pelra) dengan total 22 armada dengan kapasitas angkut 1.656 penumpang.

“Pelabuhan domestik Sekupang ini melayani rute Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tanjung Batu, Sei Guntung, Moto, Pulau Buru, Selat Panjang, Bengkalis, Dumai, Kuala Tungkal dan Buton/Pekanbaru,” jelasnya.

KM Ceremai memiliki kapasitas angkut 1.974 penumpang. Dengan dispensasi tambahan sebanyak 30 persen atau 767 penumpang ,maka kapal ini mampu mengangkut sebanyak 2.741 penumpang. KM Ceremai ini nantinya akan  mengangkut penumpang dari Batam menuju Dumai dan melanjutkan perjalannya ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Dari pelabuhan Beton Sekupang Batam, KM Ciremai akan berangkat pada Jumat, 17 Agustus 2012.
 
 Sedangkan KM Kelud yang juga milik PT Pelni dengan kapasitas penumpang 1.906 penumpang , ditambah dispensasi sebanyak 30 persen sehingga mampu mengangkut sebanyak 2.741 penumpang akan melayani rute Tanjung Balai Karimun-Belawan-Tanjung Priok Jakarta. KM Kelud Berangkat dari pelabuhan Beton Sekupang Batam, pada Selasa, 14 Agustus 2012. (JO)