Jakarta (6/9/2010) Memasuki H-4 Lebaran (6/9), lonjakan arus pemudik di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten terus mengalami lonjakan. Puncak arus mudik di pelabuhan tersebut diperkirakan akan terjadi pada malam H-3 (7/9) dan H-2 (8/9) Lebaran.

"Hingga Minggu (5/9) malam atau H-5 kemarin, tercatat pergerakkan penumpang mengalami peningkatan hingga 42 persen dari tahun lalu. Sedangkan kendaraan sudah 52 persen," jelas Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Wiratno di Jakarta, Senin (6/9).

Meski mengalami peningkatan, lanjut Wiratno, kesiapan kapasitas baik sarana maupun prasarana yang maksimal mampu mengatasi potensi hambatan yang terjadi.

"Tidak ada antrean atau pennumpukkan baik penumpang maupun kendaraan di merak, meski ada kepadatan. Semua mengalir dengan lancar, kapasitas armada sangat mencukupi. Dibandingkan siang, pergerakan tinggi terjadi pada malam hari," imbuhnya.

Dia menambahkan, pada jalur masuk juga tidak ada kendala meski di sana terdapat pembangunan fly over yang belum selesai. "Karena kapasitas jalan tidak berkurang, dikembalikan sesuai kondisi aslinya. Kemen PU telah mengamankan lokasi agar tidak menjadi kendala dengan memasang pagar," ujarnya.

Namun, Wiratno mengatakan, potensi antrean penumpang dan kendaraan yang ingin menyeberang dari Merak menuju Sumatera melalui Bakauheni melalui pelabuhan tersebut tetap ada. Terutama pada masa yang diperkirakan akan menjadi puncak pergerakan.

"Kemarin, pola penanganan di pelabuhan masih menggunakan pola padat. Tetapi mulai hari ini, sudah pakai pola penanganan sangat padat. Kapal dari 25 yang dioperasikan kita tambah menjadi 27, dan 28 pada masa puncak," paparnya.

Ditambahkan, saat ini waktu sandar kapal (port time) masih berkisar hingga 45 menit di lima dermaga yang dioperasikan. Sedangkan pada masa puncak, diperkirakan waktu sandar akan dipercepat untuk mengantisipasi penumpukkan. Solusi lainnya adalah dengan mengoprasikan lima armada cadangan, sehingga menjadi total 33 kapal.

"Karena peluang antrean tinggi, kita imbau masyarakat untuk bergerak sekarang, dan menghindari masa puncak yang terjadi malam hingga pagi hari. Memang sejak H-4, truk sumbu di atas dua pengangkut barang non-sembako itu dilarang, potensi macet masih ada," kata Wiratno.

Terpisah, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Bambang Bhakti memaparkan, data angkutan lebaran H-5 di Pelabuhan Merak antara pukul 08.00 - 20.00 WIB, antara lain pejalan kaki 6.462 orang, penumpang di atas kendaraan 22.241 orang, sepeda motor 1.258 unit, mobil 2.213 unit, bus 328 unit, serta truk 370 unit.

Kemudian pada H-3 & H-2, diprediksi pejalan kakidan penumpang kendaraan mencapai 160,000 orang. "Kemudian jumlah sepeda motor 20,000 unit. Mobil pribadi 7,000 unit, bus 900 unit, dan truk sebanyak 900 unit. Terkait ini, pemudik diimbau untuk menyeberang lebih awal, pada pagi dan siang hari, di bawah jam 16.00 agar terhindar jebakan antrian," paparnya. (DIP)