(Jakarta,  18/09/09) Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu Nasional 2009 di Departemen Perhubungan menyebutkan, jumlah penumpang angkutan sungai danau dan penyeberangan pada tujuh lintas penyeberangan hingga Kamis 17 September 2009 (H-4) mencapai 458.470 penumpang. Jumat malam ini diperkirakan menjadi puncak arus pemudik di penyeberangan.

Dilaporkan, pemudik sepeda motor yang melintasi penyeberangan pada hari tersebut mencapai 63.887 unit. Sementara jumlah kendaraan roda empat sebanyak  60.096 unit. Jumlah kedua jenis moda angkutan tersebut mengalami penurunan pada hari yang sama tahun 2008. Sepeda motor mengalami penurunan sebesar 35,20 persen dari 98.588 unit, sedangkan mobil berkurang 37,67 persen dari 96.417 unit pada tahun lalu.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso mengatakan, sejauh ini tidak ada kendala yang berarti yang berpotensi menggangu kelancaran aktivitas penyeberangan pemudik. Kapal-kapal pengangkut yang disiagakan pun tetap eksis melayani penumpang.

”Jumlah kendaraan memang padat, tetapi alhamdulillah, mereka tertib ketika masuk di pelabuhan. Kapal-kapal juga tidak ada masalah. Seperti di Merak misalnya, kita pisahkan antara jalur masuk roda empat dan roda dua agar tidak terjadi penumpukkan,” kata Suroyo di Jakarta, Jumat (18/9).
 
Sebelumnya, Direktur lalu Lintas ASDP Ditjen Perhubungan Darat Dephub Wiranto memaparkan, kondisi pelabuhan-pelabuhan penyeberangan telah mengalami perbaikan dan peremajaan, termasuk pelabuhan lintas Merak-Bakauheni.

”Di Pelabuhan Merak, Banten kita siapkan dermaga V untuk cadangan apabila dermaga lain tidak mampu menampung lonjakan penumpang. Sea time dan port time kita atur seefektif mungkin untuk menghindari penumpukkan penumpang. Prinsipnya, begitu kapal penuh, langsung berangkat. Khusus bagi pengedara sepeda motor, kami telah sediakan jalur khusus selebar empat meter dan tenda-tenda istirahat,” paparnya.

Kemudian untuk memfasilitasi kenyamanan penumpang, di area terminal telah disiapkan pula ruang tunggu yang nyaman dilengkapi dengan panggung hiburan musik. ”Ruang tunggu kita buatkan supaya calon penumpang tidak lagi menumpuk di lorong-lorong terminal. Selama bulan puasa, untuk berbuka, kita siapkan air mineral bagi para penumpang,” imbuhnya.

Di sisi lain, dia menambahkan, petugas keamanan selalu bersiaga selama 24 jam untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi. Di sisi lain.  (DIP)