(Jakarta, 25/8/2011) Seluruh pengendara baik yang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, dan lebih diharuskan menerapkan kedisiplinan saat melalui lingkar Nagrek yang baru saja diresmikan penggunaannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (24/8).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Pemantau Kesiapan Infrastuktur dan Angkutan Lebaran Komisi V DPR RI, Mulyadi usai menyaksikan kondisi terkini Lingkar Nagrek. Respon positif disampaikan atas upaya pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur yang lebih nyaman kepada pemudik.

Menurut Mulyadi dengan dibukanya jalur Lingkar Nagrek ini, maka arus kendaraan diperkirakan tidak lagi akan mengalami kemacetan berarti. "Dan kini akan bisa mengurai volume kendaraan  sedikitnya 8.000 unit/jamnya sehingga bisa meminimalisir kepadatan," jelasnya pada peninjauan H-7 di Nagrek, Bandung, Rabu (24/8).

Seperti diketahui sebelumnya, Lingkar Nagrek hanya mampu mengurai 3.000 unit kendaraan setiap jamnya. Hal tersebut lantaran ketinggian jalan yang cukup tajam dan lebar jalan yang belum maksimal. Saat ini, tanjakan yang harus ditempuh pengendara hanya 10 persen atau menurun dari sebelumnya yang mencapai 18 persen. Sedangkan lebar jalan kini 11 meter atau bisa dilalui tiga lajur kendaraan di jalur satu arah tersebut."Tetapi harus ada dukungan kedisiplinan pengguna jalan, agar terhindar dari kemungkinan timbulnya kecelakaan lalu lintas, apalagi pada saat tingkat kepadatan yang tinggi," ungkap Mulyadi.

Jalur Lingkar Nagrek akan dilalui pemudik yang akan melalui Garut atau Tasikmalaya dan sebaliknya.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan, Suroyo Alimoeso juga mengingatkan terutama kepada seluruh pengguna sepeda motor agar waspada dan berhati-hati selama dalam perjalanan mudik, karena tidak akan diberlakukan jalur khusus sepeda motor tetapi semuanya berbaur di jalan raya.

"Bus-bus juga harus waspada dan tetap berada di jalurnya karena tingkat kepadatan selama angkutan lebaran cukup tinggi dan untuk menghindari kecelakaan," kata Suroyo. Kesiapan jalan tol Jakarta-Cikampek dan Purbalenyi terpantau masih terus dilakukan pembenahan untuk menyambut para pemudik yang akan menggunakan ruas tol tersebut. Manager Area Purbalenyi PT Jasa Marga, Harjono Santoso mengemukakan pada KM 92 merupakan titik kritis tanahnya dimana kondisi tanah bisa bergeser dan pihaknya terus melakukan perbaikan. Namun mulai  H-10 lalu ditunda terlebih dahulu perbaikannya dan  nanti pada H+10 lebaran akan dilanjutkan kembali pengerjaan perbaikanya. (CHAN)