(Jakarta, 20/3/2014)Untuk mempercepat realisasi moda transportasi kereta api Trans Sulawesi, pembangunan rel akan dilakukan satu jalur terlebih dahulu. Menurut rencana, Juni 2014 mendatang akan dilakukan ground breaking dan dimulai dari wilayah Sulawesi Selatan.

Saat ini lahannya dipersiapkan Pemerintah Daerah setempat. Bahkan Pemerintah Provinsi juga sudah siap mengerahkan seluruh Bupati untuk mendukung pembangunannya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengungkapkan, secara keseluruhan kebutuhan dana pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi mencapai Rp9 triliun.

"Dana tersebut meliputi pembiayaan pembangunan rel kereta api, kereta, sarana dan prasarananya," jelas Hermanto di Jakarta, Kamis (20/3).

Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengemukakan, untuk pembangunannya dibutuhkan waktu hingga lima tahun.

"Namun bisa dipercepat bila dibangun satu jalur dahulu agar bisa operasional," kata Hanggoro.

Namun untuk sarananya, akan berbeda karena akan lebih besar dan tidak bisa mengandalkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena masih benar-benar baru.

Kemenhub juga tengah mempersiapkan kelembagaan sumber daya manusia (SDM) dan sarana, paling cepat dua tahun.

Persiapan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi ini lanjut Hanggoro terdapat tiga program kegiatan. Pertama, studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) pembangunan jalur kereta api dari Makasar hingga Pare-Pare.

Selanjutnya, studi Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan kereta api dari Makasar hingga Pare-Pare, dan terakhir review kajian kelayakan pembangunan jalur kereta api antara Manado hingga Blitung untuk wilayah provinsi Sulawesi Utara. (CHA)