(Jakarta,14/3/2014) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong pelaksanaan diversifikasi energi di sektor transportasi melalui penggunakan  bahan bakar nabati (BBN) dan bahan bakar gas (BBG).

"Diversifikasi  harus segera dilakukan, karena  cadangan minyak bumi sudah hampir habis," kata Menteri Pehubungan (Menhub) EE.Mangindaan usai mengikuti sidang ke 12 Dewan Energi Nasional (DEN) di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Rabu (12/3).

Seperti penjelasan yang disampaikan Menhub, kebutuhan energi untuk transportasi pada 2015 diproyeksikan sebesar 338 juta BOE (barrel oil equivalent) atau 34,7 persen dari total kebutuhan energi nasional.

Dalam  mendukung kebijakan disersivikasi energi di sektor transportasi, kata Menhub, pihaknya melakukan langkah - langkah seperti efisiensi penggunaan BBM melalui pembangunan angkutan massal serta  manajemen lalu lintas dan angkutan. Selain itu juga pemanfaatan energi baru dan terbarukan melalui program penggunaan bio avtur dan kendaraan BBG.

Sementara itu, Anggota DEN, Prof. Mukhtasor mengatakan sektor perhubungan memanfaatkan energi dalam komposisi yang sangat signifikan, disamping sektor rumahtangga dan industri.

"Maka usaha efisiensi energi, penggunaan moda transportasi massal dan penganekaragaman jenis energi di sektor transportasi perlu terus digalakkan," katanya.

Ia menambahkan,  kegiatan konversi kearah penggunaan bahan bakar nabati, gas dan listrik haruslah sesuai dengan semangat prioritas pemanfaatan energi.

Gas harus dimanfaatkan pada kegiatan yang memiliki nilai tambah nasional yang lebih tinggi. Listrik untuk penggerak mobil dan kereta api hanya sesuai digalakkan ketika biaya pokok produksi listrik sudah dapat dikurangi, yaitu ketika konsumsi bahan bakar minyak untuk sektor kelistrikan sudah dapat ditekan.

“Kereta listrik itu, misalnya, cocoknya di Sulawesi ketika listrik disana sudah berhasil disuplai oleh pembangkit listrik tenaga air atau mini dan mikro hidro, yang memang relatif sangat murah dibanding dengan biaya pokok produksi listrik sekarang," katanya.

Untuk ini, PLTA dan mini maupun mikro hidro perlu digalakkan, demikain juga sumber energi yang lebih murah, bersamaan dengan usaha penyediaan sistem transportasi massal berbasis penggerak listrik.(SNO)