(Jakarta, 29/4/2014) - Sebagai tanda duka mendalam atas tewasnya salah seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara, pada akhir pekan lalu, Dimas Dikita Handoko (19), akibat kekerasan yang dilakukan tujuh orang seniornya di luar kampus, ditetapkan Pekan Berkabung Nasional (PBN) selama satu minggu.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Santoso Eddy Wibowo, PBN dilakukan dengan mengenakan pita hitam secara simbolis dan akan diterapkan di seluruh sekolah di lingkungan Kemenhub.

"Ini sebagai momentum agar jangan ada lagi kekerasan di lingkungan sekolah BPSDM," jelas Eddy di Jakarta, Senin (28/4).

Menurut Eddy, musibah yang terjadi di lingkungan BPSDM, menjadi evaluasi bagi semua mulai dari pendidik hingga pejabat kampus.

Eddy juga mengajak kepada semua pihak, baik kalangan pengajar, orang tua, saudara, dan semua pihak untuk sama-sama ikut membantu mengawasi taruna-taruni, terutama terkait dengan perilakunya baik di dalam sekolah maupun saat berada di luar kampus.

"Karena biasanya pada saat akhir pekan, taruna keluar kampus," imbuh Eddy.

Ketua STIP Rudiana juga menambahkan, bahwa kebiasaan taruna di akhir pekan yakni Jumat sore usai belajar, keluar kampus dan kembali lagi pada Minggu malam. Kecuali mereka yang piket bertugas di kampus. (CHA).