(Solo, 24/01/2011) Kementerian Perhubungan menginginkan integrasi antarmoda di Solo-Jogja dapat terealisasikan dalam satu bulan ini. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono saat melakukan kunjungan ke Solo dalam rangka melihat perkembangan sistem transportasi perkotaan di Solo dan Jogjakarta.

Kunjungan Wamenhub ke Solo dan Jogja ini sekaligus juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan Integrasi Antarmoda di Solo-Jogja yang ditandatangani oleh Gubernur Jogjakarta, Walikota Solo, PT. KAI dan PT. BNI 46.
"Saya harapkan MoU ini tidak sekedar penandatanganan saja, yang saya inginkan Mou ini segera direalisasikan paling lama 1 bulan ini", tegas Wamenhub.

MoU ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Provinsi DIY, Pemkot Solo, PT. KAI dan PT. BNI untuk mengintegrasikan sistem single tiketing transportasi perkotaan di  Solo dan Jogja antara lain pada moda transportasi Trans Jogja, KA Prameks dan Trans Batik Solo.

Wamenhub mengatakan, dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat mengalihkan masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadinya. "Angkutan perkotaan harus mampu memanjakan masyarakatnya salah satu caranya dengan menerapkan single tiketing untuk semua moda, dengan  begitu diharapkan masyarakat dapat  beralih dari kendaraan pribadinya," jelasnya.

Wamenhub menambahkan, jika hal ini sudah terealisasi, maka ini akan menjadi milestone history dalam sejarah transportasi perkotaan di Indonesia. "Nanti di buku akan tercatat,  yang pertama kali mempunyai tiket atau mempunyai integrasi antarmoda adalah di Solo dan Jogja dan itu akan tercatat terus," tandas Wamenhub.

Acara ini dihadiri pula oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso, Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan Ditjen Perhubungan Darat, Elly Sinaga dan Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Nugroho Indrio.(RDH)