Jakarta, 6/2/2013) Tingkat On Time Performance (OTP) maskapai 2012 yang tertinggi masih Garuda Indonesia. Garuda Indonesia memiliki tingkat On Time Performance (OTP) yang paling tinggi di antara 6 Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal dengan market share domestik di atas 3% lainnya yaitu 84,96%. Sementara itu, Merpati Nusantara menempati posisi terendah dengan 69,76%.

Demikian disampaikan Direktur Angkutan Udara, Ditjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo di Jakarta, Rabu (6/2). Djoko menjelaskan maskapai dengan tingkat OTP di bawah Garuda Indonesia adalah Wings Air dengan OTP 80,77%, diikuti oleh Sriwijaya Air dengan OTP 79,77%, Lion Air dengan OTP 73,95%, dan Batavia Air dengan 71,98%.

Djoko juga menambahkan sebagian besar keterlambatan penerbangan disebabkan oleh faktor-faktor lain yaitu faktor-faktor selain faktor teknis operasional, non teknis operasional, dan faktor cuaca sebesar 40.349 (39%) keterlambatan.

Sedangkan penyebab keterlambatan terbanyak ke-2 , menurut Djoko, disebabkan oleh faktor non teknis operasional sebesar 33.563 (32,44%). Keterlambatan penerbangan yang disebabkan oleh faktor non teknik operasional misalnya keterlambatan awak kabin karena transportasi, keterlambatan dari bandara asal, over booking, connecting flight crew, menunggu pembuatan dokumen penerbangan (airline performance).

Penyebab keterlambatan penerbangan ke-3 adalah faktor teknis operasional sebesar 23.606 (22,82%) diantaranya yaitu terjadinya antrian pesawat udara lepas landas (take off), mendarat (landing), atau alokasi waktu keberangkatan (slot time) di  bandar udara (airport performance). (RY)