(Jakarta, 2/9/2010) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memastikan bahwa seluruh kapal yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini telah siap. Proses uji petik terhadap 55 unit kapal pada delapan pelabuhan untuk memastikan kelaiklautan kapal yang akan diperasikan telah rampung dilakukan.

”Uji petik sudah kita lakukan terhadap kapal-kapal yang akan melayani pemudik. Rekomendasi perbaikan maupun pembaruan terhadap kekurangan-kekurangan yang kita temukan juga sudah dipenuhi operator kapal, terutama yang terkait dengan keselamatan dan keamanan pelayaran serta peralatan komunikasinya. Jadi, secara prinsip bisa dikatakan seluruh kapal sudah laik untuk antisipasi lonjakan penumpang selama masa pelaksanaan angkutan Lebaran,” papar Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Leon Muhammad dalam diskusi tentang Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2010 (1431 H) di Jakarta, Kamis (2/9).

Leon menambahkan, selain memastikan kelaiklautan kapal, pihaknya juga telah memastikan ketersediaan jumlah armada. Baik itu kapal reguler mauupun cadangan yang akan ditempatkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang di sejumlah pelabuhan pemberangkatan. Menurutnya, total jumlah kapal yang disiapkan untuk mengangkut pemudik selama masa angkutan Lebaran tahun ini mencapai 792 unit kapal berkapasitas 3,07 juta penumpang yang tersebar di 52 pelabuhan di 29 provinsi. Jumlah tersebut memang lebih rendah sekitar 0,12 persen dari tahun lalu yang mencapai 725 unit kapal berkapasitas 3,19 juta penumpang.

”Namun, di luar itu kita telah menyiapkan banyak kapal cadangan dengan kapasitas yang cukup besar, baik kapal reguler milik operator pelayaran maupun kapal-kapal dari TNI AL. Kapal-kapal itu kita cadangkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di sejumlah pelabuhan di jalur padat yang berpotensi mengalami lonjakan. Dari TNI AL sendiri, kita dapat bantuan cadangan sebanyak tujuh unit kapal berjenis LCT. Dua unit sudah disiagakan di wilayah timur dan barat, yaitu di Surabaya dan Batam,” katanya.

Dikatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, jalur pelayaran yang padat dan  mendapatkan perhatian penuh selama pelaksanaan angkutan Lebaran adalah rute sabuk tengah. Antara lain meliputi wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur. ”Puncak lonjakan penumpang tahun ini diperkirakan terjadi pada H-2 dan H+5 Lebaran, dan fokus utama kita akan tertuju pada rute di sabuk tengah ini.  Khusus di jalur ini, kita siapkan 29 call kapal berkapasitas rata-rata seribu penumpang, milik PT Pelni dan Dharma Lautan Utama,” imbuhnya.

Pada jalur tersebut, Leon mengatakan, jumlah penumpang yang akan dilayani diprediksi akan mencapai lebih dari 20 ribu orang. Keberadaan 29 call kapal tersebut diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan angkutan yang akan terjadi. ”Tahun lalu, di jalur ini jumlah penumpang yang terbawa hampir 20 ribu penumpang. Tahun ini, kita prediksi akan lebih dari itu, karenanya kita siapkan khusus di jalur ini 29 kapal, termasuk kapal cadangan yang pada tahun lalu tidak ada. Kalau 29 call kapal ini bisa bawa rata-rata mengangkut seribu penumpang saja, maka semua penumpang kita perkirakan akan terbawa seluruhnya,” pungkas Leon. (DIP)