MAJALENGKA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau sering disebut Bandara Kertajati ditargetkan akan soft opening pada minggu ke 3 bulan Mei tahun ini. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau langsung bandara yang terletak di Kecamatan Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (4/4) siang.

“Kami bersepakat menetapkan target, Dirjen Perhubungan Udara sudah mengkoordinasikan, bangunan (terminal penumpang) ini akan selesai di awal bulan Mei. Kita akan akan soft opening pada minggu 3 bulan Mei,” kata Menhub.

Menhub menargetkan dengan rencana soft opening ini diharapkan Bandara Kertajati dapat menjadi solusi moda angkutan pada masa Lebaran bulan Juni.

Menurut rencana pada tahap awal Bandara Kertajati akan melayani penerbangan domestik ke 5 kota terlebih dahulu. Untuk itu Menhub meminta baik BIJB dan PT Angkasa Pura II sebagai operator Bandara Kertajati akan segera menawarkan ke sejumlah maskapai penerbangan.

“Kita merencanakan akan ke 5 kota antara lain Medan, Surabaya, Bali, Makassar, untuk Kalimantan pilihannya antara Samarinda atau Balikpapan. Nanti PT Angkasa Pura II dan BIJB akan menawarkan ke maskapai. Saya yakin mereka mau. Jadi orang dari Medan ke Cirebon dia langsung dan mengurangi mudik juga. Mudah-mudahan ini selesai,” ucapnya.

Selain diperuntukkan penerbangan domestik ke 5 kota, Menhub menjelaskan target pemerintah Bandara Kertajati ini nantinya juga akan digunakan sebagai bandara embarkasi haji. Tahap awal akan ada 7 penerbangan embarkasi haji yang melalui bandara ini.

“Kita juga merencanakan penerbangan Haji minimal untuk dua kabupaten yaitu Majalengka dan Sumedang, Penerbangan Haji memang target pemerintah, mestinya Jawa Barat ini semua melalui Bandara Soekarno-Hatta jadi kita akan memindahkan 7 flight itu ke sini yang akan menggunakan Airbus 320 / 330 dan itu saya sudah koordinasi dengan Garuda Indonesia mudah-mudahan itu terjadi,” ujar Menhub.

Pada kesempatan yang sama Menhub meminta sebelum bandara ini beroperasi agar dilakukan simulasi selama 2 minggu dengan melibatkan 500 orang, dummy passenger. Hal ini untuk memastikan alur penumpang, penanganan bagasi, hingga sistem ticketing berjalan dengan baik. Selain itu Menhub juga ingin agar faktor keselamatan dan keamanan bandara juga menjadi fokus dalam pengoperasian bandara.

Secara khusus Menhub menilai ada 2 keistimewaan Bandara Kertajati yaitu terkait faktor pendanaannya yang tidak murni menggunakan APBN namun juga melibatkan swasta dan juga letak bandara yang strategis sehingga dapat melayani banyak kabupaten di sekitarnya.

Pada kesempatan yang sama Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengungkapkan posisi Bandara Kertajati sangat strategis dan menghubungkan simpul-simpul transportasi. Dengan begitu Agus berharap keberadaan bandara ini nantinya akan dapat menumbuhkan ekonomi di Jawa Barat.

“Nanti akan ada kemandirian ekonomi di Jawa Barat. Patimban 40 kilometer dari sini ke pantai, Transjawa dan jalur kereta api yang masuk sini hubungkan network jalur yang sudah ada sehingga punya simpul terintegrasi,” ucap Agus.

Progres pembangunan Bandara Internasional Kertajati saat ini untuk sisi darat telah mencapai 91,07 % sedangkan untuk sisi udara telah selesai 100%. Bandara ini memiliki landas pacu atau runway berukuran 2.500 x 60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter. Dengan runway ini bandara ini telah dapat didarati pesawat sejenis Boeing 777.

Selain itu juga terdapat apron berukuran 576 x 151 meter persegi sehingga dapat menampung sebanyak 10 pesawat berbadan lebar. Pada sisi darat Bandara Kertajati dilengkapi terminal penumpang berukuran 92.000 meter persegi. (GD/TH/LP/BI)