PALEMBANG – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan realisasi proyek LRT Palembang mencapai 42,6%. Hal tersebut disampaikan oleh Menhub saat meninjau pembangunan LRT (Light Rail Transit) di Palembang pada Sabtu (20/5).

Lebih lanjut Menhub menjelaskan target pembangunan LRT bulan Mei 2017 adalah 36,9%, namun realisasinya melebihi target dan mencapai 42,6%. Untuk itu, Menhub minta agar konstruksi dapat diselesaikan pada bulan Desember 2017.

"Harapannya konstruksi selesai pada bulan Desember 2017. Setelah itu baru rolling stock masuk secara bertahap. Rolling stock pertama datang bulan Maret dan April, kemudian bulan Mei akan datang semua, dan bulan Juni sudah mulai dioperasikan," jelas Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan waktu pemasangan material rel dan kendala yang dihadapi.

"Material rel 50% sudah datang. Bulan depan kita sudah mulai pasang. Waktu pemasangan rel ini cukup lama kira-kira sampai bulan Desember 2017. Kita juga sempat menghadapi beberapa kendala ada satu tempat yang harus koordinasi dengan PLN, di Median kita harus mencarikan jalan, kemudian Depo kita agak terlambat sedikit tapi sudah selesai," jelas Menhub.

Menhub juga mengatakan setiap stasiun akan dilengkapi dengan lift, sehingga memudahkan difabel untuk mobilisasi.

Terkait dengan tarif, Menhub menyatakan tarif LRT berkisar 7.000-8000/per orang. Namun belum ditentukan angka pastinya, karena masih dibahas dengan konsultan. Pihaknya juga masih melakukan penelitian terkait jumlah masyarakat yang menggunakan LRT. Pemberian subsidi pun menjadi pertimbangan.

"Kita selalu mendasarkan pada bagaimana masyarakat bisa membayar dengan harga yang terjangkau. Namun, investasi transportasi massal kereta api ini cukup tinggi. Untuk itu kita sedang meneliti jumlah masyarakat yang menggunakan LRT. Semakin banyak penumpang, semakin sedikit jumlah subsidi," jelas Menhub.

Pembangunan LRT ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan transportasi dalam mendukung pembangunan di Palembang, Sumatera Selatan dan mendukung pelaksanaan Asian Games Tahun 2018.

Sebagai informasi, jalur LRT Palembang ini mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badarudding II sampai dengan Depo OPI. Rencana pelaksanaan proyek LRT mulai dari 21 Oktober 2015 hingga 30 Juni 2018. Target pelaksanaan kontruksi bulan November 2015-Februari 2018, pengadaan sarana bulan April-Maret 2018, pengujian dan sertifikasi bulan Maret-Mei 2018, hingga beroperasi pada bulan Juni 2018.

Jalur LRT Palembang ini memiliki panjang sebesar 23,4 km, lebar sebesar 1067mm dan third rail listrik sebesar 750 VDC. Sedangkan, jumlah bangunan pada proyek ini sebanyak 13 stasiun, 1 depo dan 9 gardu listrik. (CRA/TH/BS/JAB)