GORONTALO - Menhub Ignasius Jonan bersama Dirjen Perhubungan Darat, Pudji Hartanto meninjau fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo, Minggu (1/5). Fasilitas penyeberangan yang baru diresmikan pada Minggu (1/5) ini menelan investasi sebesar Rp 17 miliar untuk pembangunan dermaga, revitalisasi gedung terminal, overlay area parkir dan rehab pintu masuk pelabuhan.

Menhub merasa puas dengan fasilitas yang ada di kawasan Penyeberangan Gorontalo. Karena kondisi saat ini sangat jauh berbeda dengan keadaan sebelumnya, saat Menhub mengunjungi penyeberangan ini satu tahun yang lalu. Bahkan Menhub secara detail bisa membedakan perbedaan fasilitas terminal berlantai dua yang ada setahun yang lalu dengan fasilitas yang ada sekarang. Salah satunya adalah tersedianya ruang kesehatan dan ruang ibu menyusui, yang tersedia di lantai dasar.

Pada saat peninjauan, datang satu kapal yaitu KMP Cendrawasih I yang membawa penumpang dari Pelabuhan Pagimana (Sulawesi Tengah). Menhub dan Dirjen Perhubungan Darat berkesempatan menyambut dan bersalaman dengan sejumlah penumpang. Bahkan sempat berfoto dengan petugas porter pelabuhan.

Pudji Hartanto dalam laporannya saat peresmian mengatakan, Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo dibangun pada tahun 1992 sampai dengan 1997. Bahkan peresmian pengoperasiannya dilakukan oleh mantan Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan saat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara, dimana Gorontalo waktu itu merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara.

Untuk meningkatkan pelayanan angkutan penyeberangan, dilakukan pembangunan Dermaga Plengsengan (Dermaga 2) dengan menggunakan APBN tahun anggaran 2014. Selanjutnya pada tahun 2015 dilakukan revitalisasi gedung terminal penumpang dan rehabilitasi gapura pintu masuk pelabuhan, dengan menggunakan anggaran APBN 2015. Total dana yang dikucurkan dalam dua tahun anggaran itu sebesar Rp 17 miliar.

Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo melayani dua lintasan penyeberangan antar provinsi, yaitu lintas penyeberangan antar provinsi, yaitu Lintas Penyeberangan Gorontalo (Gorontalo) - Pagimana (Sulawesi Tengah) dan lintas penyeberangan Gorontalo (Gorontalo) - Wakai (Sulawesi Tengah).

Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo dilayani tiga armada kapal penyeberangan yaitu KMP Baronang 526 GT (Gorontalo-Pagimana), KMP Jembatan Musi I 406 GT (Gorontalo-Pagimana) dan KMP Tuna Tomini 645 GT (Gorontalo-Wakai). Lintas penyeberangan Gorontalo-Pagimana merupakan lintas penyeberangan komersial sedangkan lintas penyeberangan Gorontalo-Wakai merupakan lintas penyeberangan perintis. (JO)