(Jakarta, 16/09/09) Mendekati hari H Lebaran, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal melakukan pemantauan ke sejumlah stasiun dan terminal serta pelabuhan yang ada di Jakarta, Rabu (16/9). Mulai sarana armada hingga fasilitas infrastruktur pendukungnya diinspeksi langsung oleh Menhub untuk memastikan kesiapan dalam pelaksanaan mudik nantinya.

”Secara keseluruhan, dapat dipastikan bahwa seluruh armada dan fasilitas infrastruktur, baik angkutan jalan, kereta api, maupun pelayaran dan penyeberangan telah siap untuk melayani para pemudik. Insya Allah, semuanya dalam kondisi siap. Terutama armada, sudah dicek baik faktor keselamatan maupun kenyamanannya untuk menciptakan pelaksanaan mudik tahun ini menjadi lebih baik dari tahun lalu,” jelas Menhub saat melakukan inspeksi di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Pada inspeksi tersebut, Menhub didampingi Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso yang juga bertindak sebagai Koordinator Posko Angkutan Lebaran Terpadu Nasional 2009, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, serta sejumlah direktur teknis masing-masing sub sektor.

Di Terminal Kampung Rambutan, selain memeriksa posko monitoring harian pengendali pergerakan penumpang dan armada, Menhub juga berkeliling di dalam area terminal untuk berdiskusi dengan penumpang, para sopir, serta memeriksa kelaikan armada.

Menhub sempat berdiam lama di posko pengecekan kelaikan armada yang ada di terminal yang dioperasikan oleh tim uji petik. Menurutnya, pengecekan tersebut penting dilakukan untuk menjamin keselamatan para penumpang selama dalam perjalanan.

”Pengecekan dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari rem, kaca, spion, wipper, kaca, ban, serta bagian lainnya yang terkait dengan keselamatan, akan diperiksa secara teliti. Kalau ditemukan ada masalah, bus-bus ini tidak akan pernah diizinkan untuk beroperasi mengangkut penumpang,” jelas Menhub.
 
Dari pengecekan terhadap 40 unit bus yang dilakukan saat itu, imbuh Menhub, petugas pemeriksa mendapati 25 unit bus yang bermasalah. Sebanyak 10 unit di antaranya ditemukan dalam kondisi yang gawat. Masalah-masalah yang ditemukan petugas pemeriksa antara lain tidak berfungsinya rem tangan, ban depan bervulkanisir, kaca depan retak, speedometer tidak berfungsi, sistem kemudi bermasalah, dll. ”Mereka akan diizinkan kembali beroperasi setelah dicek ulang dan dinyatakan tidak lagi bermasalah,” tegas Menhub.

Tak hanya armada, Menhub dan rombongan juga mengecek kesiapan sarana informasi bagi penumpang yang disediakan pengelola terminal. Salah satunya adalah informasi tentang besaran tarif yang diizinkan, baik pada papan-papan pengumuman maupun di dalam bus. ”Informasi ini penting agar penumpang tahu bahwa ongkos yang mereka bayar sesuai. Jadi, operator tidak bisa main-main dengan tarif,” imbuh Dirjen Suroyo Alimoeso.

Menhub juga menyempatkan diri untuk memantau posko kesehatan calon penumpang dan posko pemeriksaan kesehatan awak bus. Usai meninjau kesiapan di Terminal Kampung Rambutan, Menhub Jusman dan Rombongan melanjutkan inspeksi ke Terminal Bus Pulogadung untuk melakukan hal yang sama.
 
Berdasarkan pemantauan sepanjang Rabu siang kemarin, kondisi pergerakan penumpang di kedua terminal bus tersebut belum menampakkan tanda-tanda lonjakan penumpang. Mayoritas bus di kedua terminal bus itu terparkir kosong tanpa penumpang. Antrean di loket-loket penjualan tiket juga tampak normal. ”Untuk saat ini masih sepi, peningkatannya diperkirakan H-3 Lebaran, antara Kamis dan Jumat,” terang Dirjen Suroyo.

Usai menginspeksi tempat kedua, Menhub dan rombongan melanjutkan peninjauan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tak ubahnya Terminal Bus Kampung Rambutan dan Pulogadung, kondisi pergerakan penumpang di terminal pemberangkatan Pelabuhan Tanjung Priok juga tampak normal. Sebelum memeriksa kesiapan terminal dan pelabuhan, Menhub dan rombongan telah lebih dahulu menginspeksi kesiapan di Stasiun KA Senen.

Langkah serupa juga dilakukan Menhub di sejumlah kota/kabupaten dan provinsi lain. "Pemantauan ini akan terus dilakukan Menhub dan para Dirjen secara kontinu, sejak beberapa waktu kemarin hingga pasca lebaran nanti untuk memantau arus balik pemudik," terang Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang S Ervan.

Untuk diketahui, jumlah pemudik yang diperkirakan akan melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman pada masa Lebaran tahun ini mencapai 27,25 juta orang. Sebanyak 16,25 juta orang di antaranya diprediksi melakukan mudik menggunakan angkutan umum. Sedangkan sekitar 11 juta orang sisanya diprediksi akan menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi.

Untuk keperluan itu, pemerintah menyediakan angkutan umum berupa 34.358 bus, 119 kapal penyeberangan, 725 kapal angkutan, 276 pesawat, dan 227 rangkaian kereta api. Semua moda transportasi umum ini menyediakan total kapasitas 36,4 juta tempat duduk. Di luar jumlah tersebut, telah disiapkan pula armada cadangan dan tambahan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang. (DIP)