(Jakarta, 3/10/2012) Menteri Perhubungan EE Mangindaan hari ini Rabu (3/10) memaparkan kepada Komisi V DPR RI, kronologis tenggelamnya KMP Bahuga Jaya di Selat Sunda akibat bertabrakan dengan Kapal tanker MT Norgas Cathinka pada 26 September 2012 lalu.

Dalam rapat dengar pendapat di Komisi V DPR RI, yang juga dihadiri para pemangku kepentingan lainnya seperti, KNKT, Basarnas, BMKG, Biro Klasifikasi Indonesia dan PT ASDP, Menhub menyampaikan kejadian tabrakan kapal terjadi pada pukul 04.50 WIB (26 September 2012) di lokasi Selat Sunda, Pulau Rimau Balak posisi di Lintang 05' 52, 07", Bujur 105' 51, 11" kurang lebih 5,5 mil dari pelabuhan Bakaheuni.

Akibat tabrakan tersebut, lanjut Menhub, kapal Bahuga Jaya mengalami kerusakan pada bagian depan lambung kanan kapal. Sedangkan kapal tanker Norgas Cathinka mengalami kerusakan di haluan depan sebelah kiri kapal. "kurang lebih 30 menit setelah tabrakan, KMP Bahuga Jaya tenggelam," jelas Menhub.

Dari kecelakaan kapal tersebut, Menhub mengatakan jumlah korban selamat di KMP Bahuga Jaya sebayak 206 orang sementara jumlah korban meninggal 7 orang.

Dalam paparannya, Menhub juga mengungkapkan berdasarkan data dari BMKG, kondisi cuaca dan gelombang laut pada saat kejadian dalam kondisi yang aman dan laik untuk kapal berlayar.

Berdasarkan data yang disampaikan BMKG, melalui pengamatannya antara lain dari stasiun meteorologi Teluk Bitung dan melalui analisa dari citra satelit, kondisi cuaca cerah. Sedangkan tinggi gelombang dalam kategori rendah yaitu 0,75-1,25 meter. Kecepatan angin juga diaporkan dalam kondisi kecepatan angin 5-10 knot atau 9-18 km/jam yang masih dikategorikan rendah atau lemah.

Dalam kesempatan tersebut Menhub juga menyampaikan bahwa para korban selamat yang mengalami luka-luka mendapatkan asuransi dari Jasa Raharja, begitu pula bagi korban meninggal diberikan pertanggungan asuransi. Selain penumpang, kendaraan juga ditanggung asuransinya dengan besaran sesuai dengan ketentuan berlaku. Jumlah kendaraan sebanyak 78 unit yang terdiri dari kendaraan pribadi 22 unit, mobil barang 11 unit, truk sedang 17 unit dan truk besar 18 unit.

Menhub mengatakan sampai saat ini proses pencarian korban masih terus dilakukan. "Proses pencarian korban tenggelam masih terus dilakukan oleh instansi terkait yang dikoordinatori oleh Basarnas dan mengenai penyebab kecelakaan masih dalam penelitian KNKT," tandas Menhub.
 
Sementara Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi dalam penjelasannya mengatakan saat ini pihaknya telah mendapatkan black box dari kapal Norgas Cathinka dan segera akan dibaca oleh tim KNKT.

"Mudah-mudahan dalam 1-2 bulan sudah berhasil kita baca isi black box tersebut," ungkapnya. (RDH)