YOGYAKARTA. Pemerintah terus berupaya untuk melalukan lompatan besar pada sektor transportasi yaitu beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin menuju kendaraan listrik berbasis baterai. Akan tetapi rupanya permasalahan baterai kendaraan listrik telah menjadi permasalahan tersendiri yaitu terkait daur ulang limbah baterai mobil listrik yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

Melihat hal tersebut saat ini, berbagai studi sedang dilakukan termasuk salah satunya oleh Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Terkait hal tersebut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi sekaligus meminta UGM fokus untuk mencari solusi terhadap permasalahan limbah baterai mobil listrik ini.

"Karena yang namanya baterai selalu menjadi momok bagi mobil listrik. Yang karena berat baterainya, mahal, umurnya terbatas dan limbah buangannya merusak lingkungan, ini diselesaikan dengan suatu penyelesaian recycling baterai atau penggunaan kembali atas baterai-baterai itu. Oleh karenanya saya anjurkan kepada Fakultas Teknik UGM fokus untuk lakukan itu," pinta Menhub usai meninjau kendaaraan listrik hasil karya Mahasiswa UGM, di Yogyakarta, Sabtu (21/9) siang.

Sebelumnya, Fakultas Teknik UGM berhasil melakukan dismantling atau membuka baterai untuk mengambil isi baterai secara aman dan kemudian berhasil memurnikan kembali lithium ini hingga mencapai tingkat kemurnian 99 persen. Dengan begitu artinya sudah bisa digunakan kembali untuk pembuatan baterai lithium yang baru.

Terkait hal ini secara khusus Menhub mendorong upaya merecycle baterai kendaraan listrik ini nantinya dapat berkembang menjadi suatu industri yang memiliki nilai ekonomis baik. Terkait hal tersebut Menbub mengaku siap menjadi perantara antara universitas dengan industri.

"Kita bersedia memberikan suatu link antara universitas dengan industri agar ada suatu kolaborasi dan kita bisa kerja sama dengan suatu merk tertentu tapi kita minta baterai (recycle) kita digunakan. Oleh Karenanya riset didalami," katanya.

Hal ketiga yang diminta Menhub yaitu terkait hak paten. Karena menurut Menhub ini merupakan suatu keberhasilan dan kebanggaan Indonesia jika kita berhasil mencari solusi terhadap persoalan baterai.

Dekan Fakultas Teknik UGM Nizam menyebut nantinya pihaknya juga akan berupaya mengembangkan komponen-komponen mobil listrik.

"Salah satu yang ingin kita lakukan dalam industri mobil listrik adalah komponen-komponen sebisa mungkin menggunakan teknologi dalam negeri," ujar Nizam.

Pada kesempatan tersebut Menhub juga mengapresiasi dua mobil karya mahasiswa Fakultas Teknik UGM yang berhasil meraih penghargaan di ajang kompetisi Internasional Student Formula Japan 2019. Kedua mobil itu bernama Bimasakti dan Arjuna.

Selain meninjau Menhub juga menyempatkan diri melihat becak listrik dan menjajal langsung performa motor listrik mengitari kawasan Graha Sabha UGM. (GD/RDL/YSP/HA)