BANJARMASIN - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin diselesaikan lebih cepat. Hal tersebut disampaikan ketika Menhub Budi melakukan peninjauan Proyek Pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Jumat (14/7).

"Dulu saya mendapat laporan kalau pengembangan Bandara ini agak lambat. Namun tadi dipaparkan bahwa progresnya sudah bagus dan saya minta agar pembangunannya bisa selesai pertengahan tahun 2018," ujar Menhub Budi.

Selain meminta percepatan, Menhub Budi juga mengingatkan kepada pimpinan proyek dan jajaran Angkasa Pura 1 untuk merangkul semua pihak, termasuk masyarakat agar pengembangan Bandar Udara Syamsudin Noor berjalan lancar dan tidak ada gangguan yang berarti.

Menurut Menhub Budi, proyek pengembangan Bandara ini menggunakan anggaran non APBN, yaitu investasi dari Angkasa Pura 1. Kehadiran Menhub adalah untuk memastikan bahwa pembangunannya berjalan lancar. Karena pertumbuhan penumpang di Banjarmasin cukup tinggi, sehingga memerlukan terminal dan apron yang dapat menampung pertumbuhan tersebut.

Sementara itu, dalam pemaparannya Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Taochid Purnomo Hadi mengatakan bahwa pembangunan bandara ini menelan biaya investasi Rp. 2,309 triliun. Menurutnya, pengembangan bandara ini dimulai pada tahun 2016 dan direncanakan selesai pada tahun 2018 dengan target operasi pada tahun 2019.

Menurut Taochid, pengembangan bandara Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan proyek strategis nasional yang tertuang dalam Perpres No. 58 tahun 2017. Pengembangan terdiri dari 2 paket pekerjaan. Tahap I yakni pengembangan terminal dan fasilitas penunjangnya serta tahap II meliputi infrastruktur, bangunan penunjang dan perluasan apron. Untuk terminal eksisting seluas 9.043 m2 akan diubah fungsinya menjadi terminal kargo. Pada tahap 1 akan dibangun terminal seluas 65.284 m2 dengan daya tampung 6 juta penumpang/tahun. Kemudian pada tahap 2 akan dibangun terminal penumpang seluas 108.134 m2 dengan daya tampung 10 juta penunpang/tahun.

Untuk apron yang ada saat ini seluas 80.412 m2 dan mampu menampung 8 pesawat B737/A320. Untuk pengembangan apron akan dibangun lagi seluas 129.812 m2 dengan kapasitas 2 pesawat B747, 2 pesawat B767, 12 pesawat B737 dan 2 pesawat ATR.

Menanggapi permintaan Menhub, Taochid mengatakan bahwa pembangunan bandara ditargetkan selesai pada bulan September 2018.

Lebih lanjut Taochid mengatakan bahwa target pembangunan sampai dengan awal Juli 2017 adalah 1,091 %, namun realisasinya mencapai 1,256 %, sehingga pihaknya merasa optimis pembangunan bisa selesai September 2018. (HH/TH/BS/JAB)