CENGKARENG - Kolaborasi antara bandara dan layanan berteknologi digital akan meningkatkan nilai apresiasi masyarakat dunia kepada Indonesia. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (20/5) pada acara Seminar dengan tema Kebangkitan Bandara Digital Indonesia bertempat di kantor pusat PT. Angkasa Pura II (Persero).

"Teknologi digital merupakan cara baru sekaligus sarana yang dapat membangkitkan semangat baru. Melalui teknologi digital dapat membuat lebih murah, cepat dan canggih. Jika diimplementasikan atau dikolaborasikan dengan Bandara tentunya akan membuat apresiasi dunia bagi Indonesia menjadi meningkat," jelas Menhub.

Lebih lanjut, Menhub mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dan stakeholders dengan adanya teknologi layanan digital di Bandara.

"Kita tidak sadar kalau PT Angkasa Pura II ini bersaing dengan Bandara Changi, Bandara Incheon. Banyak yang terlalu yakin bisa bertahan dengan cara lama dalam suatu industri tetapi dengan digital dia akan terkalahkan," ujar Menhub.

Menhub yakin melalui kolaborasi antara teknologi digital dan bandara merupakan suatu paket yang akan memberikan kepuasan bagi masyarakat sehingga dapat menaikkan peringkat khususnya pada bandara Soekarno Hatta.

"Kalau kita bisa tingkatkan sama baiknya dengan Jepang, Cina, bahkan Amerika Serikat, Insya Allah peringkat Soekarno-Hatta yang sekarang di posisi 44 tahun depan bisa di posisi 30 dan tahun depan lagi menjadi posisi 15," yakin Menhub.

Dalam seminar tersebut Menhub juga menjelaskan teknologi digital tidak hanya memberikan kepuasan dalam pelayanan tetapi juga menciptakan aspek keselamatan yang lebih baik.

"Karena begitu penumpang datang bisa langsung melihat melalui smartphone-nya, apa yang ada di sini tergambar semuanya, physically bisa dilihat tetapi secara digital direkam, sehingga jika yang ada di sini dapat terekam dan pastinya itu memberikan keamanan bagi kita semua," pungkas Menhub.

Turut hadir dalam seminar diantaranya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Staf Khusus Kementerian Pariwisata Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro, Direktur Bandar Udara Bintang Hidayat, Guru Besar STEI ITB Suhana Harso Supangkat, Jajaran Komisaris AP II, Kompas Travel serta Travel Blogger. (LFH/TH/BS/JAB)