JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau pemudik untuk kembali ke Jakarta sebelum atau tanggal 29 Juni atau H+3 dikarenakan pada tanggal 30 Juni (H+4) pembatasan operasional kendaraan angkutan barang yang menggunakan truk sudah berakhir. Hal ini disampaikan Menhub usai mencoba aplikasi moovit di Halte Trans Jakarta Monumen Nasional pada Senin (26/6).

“Puncak arus balik diprediksikan akan tersebar, memang favorit hari Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7) tapi saya menghimbau kalau bisa pulang ke Jakarta sebelum atau tanggal 29 karena tanggal 30 truk sudah mulai beroperasi kembali. Kami sudah meniadakan atau membatasi truk tertentu untuk tidak beroperasi dalam 8 hari, jadi tidak mungkin kita memperpanjang pembatasan truk tersebut. Jadi jika tidak ada kegiatan lagi lakukanlah balik ke Jakarta sebelum tanggal 30,” jelas Menhub.

Menhub memprediksikan puncak arus balik terjadi akan tersebar mulai tanggal 28 (H+2) sampai dengan hari Minggu (H+6).

“Bisa Jumat atau Sabtu, kalau saya pikir harus disebar kita mulai hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu sampai Minggu. Jadi katakan jika ada 100.000 dalam satu hari itu daya dukung jalan tidak cukup. Tapi kalau kita bagi menjadi 5 hari, jadi 20.000/hari itu kan lebih baik. Sebagian harinya bisa digunakan untuk berlibur di Jakarta,” ujar Menhub.

“Jalan darurat akan digunakan pada arus balik, kalau sekarang masih menuju ke Jawa Tengah, nanti saat arus balik mulai H+3 atau H+4 digunakan hanya untuk ke arah Jakarta," tambah Menhub.

Terkait kemacetan yang terjadi di Tol Cikarang Utama (Cikarut) pada hari minggu kemarin, Menhub mengatakan sudah ada penambahan jalur dengan contraflow untuk memperlancar arus lalu lintas.

“Ada suatu kenaikan arus lalu lintas setelah hari raya. Dugaan kami memang liburnya panjang dari hari jumat minggu lalu sampai jumat minggu ini. Setelah lebaran pemudik masih punya libur satu minggu. Mereka tidak melakukan mudik pada H-3 sampai dengan H-1 tapi justru pada hari H lebaran. Hari ini sudah mulai improve karena akan dilakukan contraflow. Artinya jalan menuju ke Cipali dari Jakarta akan ditambah dengan contraflow. Diharapkan itu akan menyerap arus lalu lintas dari Jakarta menuju Cikarut dan Cipali,” terang Menhub.

Selanjutnya, Menhub akan melakukan evaluasi terhadap arus angkutan lebaran yang diperkirakan pada H+4 antara yang mudik kemarin maupun yang akan kembali ke Jakarta jumlahnya akan sama.

“Evaluasinya kita harus lihat secara menyeluruh, saya menduga H+3 atau H+4 sudah arus balik. Jadi kita menyelesaikan hari ini dan besok untuk arus mudik tapi H+4 antara yang mudik dan balik sudah mulai sama. Kita akan membuat suatu estimasi bersama Kakorlantas dan Kemen PUPR tentang mekanismenya seperti apa dan alur mana yang akan dipertahankan,” jelas Menhub.

Menhub Coba Aplikasi Moovit

Sebelumnya, Menhub berkesempatan mencoba aplikasi Moovit dengan rute Stasiun Palmerah menuju ke Kantor Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat.

“Kita sudah membuktikan dengan Moovit kita bisa merencanakan perjalanan dengan beberapa moda transportasi. Kita tadi dari Stasiun Palmerah berhenti di Stasiun kebayoran setelah itu menuju ke Blok M dengan metromini, setelah itu kita menuju ke Merdeka Barat menggunakan Trans Jakarta. Tadi kita dari Stasiun Palmerah ke Merdeka Barat sekitar 1 jam 20 menit,” terang Menhub.

Menurut Menhub, melalui aplikasi Moovit dapat melengkapi konektivitas antara satu moda ke moda yang lain.

“Jadi pada dasarnya Moovit ini memberikan solusi bagi kita dan juga jenis angkutan transportasi kota yang ada di Jakarta ini cukup lengkap dari satu titik ke titik tertentu sudah dihubungkan dengan baik dan tinggal bagaimana kita menggunakan atau memilih. Sehingga masyarakat yang ingin ke kantor atau belanja dengan menggunakan aplikasi tersebut bisa memastikan menggunakan moda transportasi apa, berapa menit dan dari titik mana ke mana,” jelas Menhub.

Menhub yakin dengan menggunakan aplikasi ini maka akan mendapatkan suatu fasilitas yang berguna dan efisien untuk angkutan yang ada.

“Saya apresiasi moovit karena tidak ada uang Pemerintah. Oleh karenanya saya minta Transjakarta, PT.KAI Indonesia, Organda untuk mensupport, serta Menkominfo untuk bandwith di titik-titik yang masih spot, kita minta ditambahkan.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Plt. BPTJ Bambang Prihartono, Direktur Utama PT.KCJ M. Nurul Fadhil, Direktur Operasi Trans Jakarta Daud Joseph, Direktur Sarana PT. KAI Azahari, Perwakilan Organda Hali Hanafiah, CEO Local Partner Moovit Teguh Trianung. (LFH/TH/BS/JAB)