BREBES – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan cek kesiapan prasarana dan sarana ke beberapa titik di antaranya Gerbang Tol Keluar Brebes Timur atau dikenal dengan Brexit, flyover Dermoleng Ketanggungan dan Terminal Harjamukti Cirebon, Minggu (21/5).

Menhub mengatakan terdapat beberapa improvement yang signifikan terkait prasarana untuk menunjang arus mudik lebaran 2017.

"Melalui pengamatan saya ada beberapa improvement, yang pertama konstruksi jalan tol bertambah kurang lebih 110 km. Tadinya hanya keluar di Brexit, sekarang bisa keluar di Weleri. Kedua yang selama ini menjadi masalah di mana jalan tol atau pantura, apabila kita akan ke selatan arah Prupuk dan Purwokerto, itu empat lintasan sebidang yang sudah selesai dan akan efektif bulan Juni ini," terang Menhub.

Terkait penambahan ruas jalan tol sepanjang 110 km, Kepala BPJT Herry Trisaputra Juna menjelaskan ruas tersebut merupakan ruas tol fungsional dengan dua lajur in-concreate.

"Ini merupakan ruas tol fungsional dengan lebar 7 sampai 10 meter sehingga bisa dilalui kendaraan ringan satu arah pada saat mudik ke arah timur dan arus balik ke arah barat dengan kecepatan kendaraan 40-50km/jam. Fungsional maksudnya di sini bisa digunakan tapi belum dikenakan tarif atau tidak bayar," jelas Herry.

Lebih lanjut Menhub mengatakan beberapa skenario pengaturan jika terjadi antrian di jalur tol Cikampek Palimanan (Cipali). Jika antrian kendaraan mencapai 5 km, penutupan jalan akan dilakukan selama maksimal 2.5 jam. Namun jika antrian sudah mencapai 10 km, maka penutupan jalan akan dilaksanakan selama maksimum 6 jam sampai akses jalan nasional lancar.

"Jalan tol akan kita atur sesuai dengan kapasitasnya dengan menerapkan manajemen buka tutup jalan apabila terdapat panjang antrian sudah melebih yang kita tentukan dan mengarahkan pengguna jalan tol untuk keluar tol ke arah jalan non tol serta fungsional jalan Tol. Manajemen seperti ini akan kita lakukan sampai ke Cikarang," kata Menhub.

Menhub berpesan kepada pemudik untuk tidak bergantung pada satu jalan saja yaitu Tol Cipali, namun terdapat dua jalur lain yang dapat digunakan yaitu lintas utara dan lintas selatan.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Polri bahwa Jawa Barat dan Jawa Tengah akan dikoordinir secara baik. Namun saya sudah sampaikan kepada pemudik bahwasanya jalan yang dapat diakomodasi ada tiga yaitu jalur selatan, tol cipali, dan pantura. Semua sama baiknya, jadi jangan bergantung pada satu jalan saja," ujar Menhub.

Empat Flyover Siap Beroperasi Lebaran 2017

Menhub memastikan empat flyover pada perlintasan sebidang sudah bisa digunakan mulai bulan Juni atau pada arus mudik lebaran 2017.

"Ada empat flyover yang akan difungsionalkan mulai tanggal 10 Juni 2017 diantaranya pada daerah Dermoleng, Kretek, Kesambi dan Klonengan. Jadi saudara kita yang akan mudik menuju selatan akan melalui empat flyover pada lintasan sebidang," terang Menhub.

Lebih lanjut, Dirjen Bina Marga Kemen PUPR Arie Setiadi Moewarto menjelaskan saat ini progres pengerjaan flyover sudah mencapai 75%.

"Pengerjaan sudah mencapai 70-75% dengan panjang flyover rata-rata sekitar 1 km. Ada beberapa kendala yang kita alami, diantaranya jalan serta ruang pengerjaan yang sempit, pembebasan tanah, dan tidak boleh menganggu pergerakan kereta karena melintasi rel kereta api," jelas Arie.

Menhub berharap dengan pengoperasian empat flyover dapat menjadi alternatif jalan bagi pemudik selain melewati Tol Cipali.

"Berfungsinya empat flyover ini diharapkan sebagai alternatif jalur dari Tol Cipali sehingga mengurangi beban jalan atau tekanan jalan di Cipali," ujar Menhub.

Menhub Akan Kandangkan Bus Tidak Memenuhi Uji KIR

Sebelumnya Menhub Budi juga mengadakan sidak ke Terminal Harjamukti Cirebon. Menhub mengecek enam bus antarkota yang terparkir di Terminal dengan tujuan Cirebon-Jakarta, Cirebon-Merak. Setelah dilakukan pengecekan, Menhub menemukan beberapa bus antar kota yang masih belum memenuhi persyaratan laik jalan.

"Dari hasil pengecekan ada beberapa kendaraan belum maksimal. Masih ditemukan ban dengan vulkanisir. KIR (uji berkala) nya ada tapi masih menggunakan ban vulkanisir, belum lagi supirnya tembak," terang Menhub pada Minggu (21/5).

Melihat hal tersebut, Menhub meminta jajaran Kemenhub, Dinas Perhubungan, Kepolisian untuk melakukan pemeriksaan lebih jauh terkait proses KIR.

"Oleh karenanya Kemenhub, Polri, Dinas Perhubungan agar bersama-sama melakukan pengecekan. Selain sudah diuji berkala, kita akan lakukan sidak dan razia. Kita tugaskan teman-teman yang di daerah untuk secara rutin melakukan sidak atau pemeriksaan di lapangan," jelas Menhub.

Lebih lanjut, Menhub memerintahkan kepada seluruh Kepala Terminal Bus penumpang untuk melakukan pemeriksaan kelaikan bus yang akan berangkat.

Menhub akan memberikan tindakan tegas jika masih ditemukan bus yang tidak memenuhi persyaratan laik jalan.

"Kalau tidak memenuhi syarat, ya kita kandangin aja," tegas Menhub.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo, Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri Brigjen (Pol) Pujiyono Dulrachman, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moewarto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Juna, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani. (LFH/TH/BS/JAB)