JAKARTA – “Saya mengapresiasi MTI untuk mengumpulkan stakeholder bus dalam rangka menyiapkan terminal Pulo Gebang. Terminal Pulo Gebang adalah icon. Saya pikir ini usaha yang baik sekali untuk meningkatkan kecintaan masyarakat kepada bus”, ujar Menhub saat memberikan sambutan dan membuka FGD (Focus Group Discussion) MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) “Kesiapan dan Transisi Terminal Bus Pulogebang” di Hotel Borobudur, Jakarta pada Kamis (23/2).


Dalam pertemuan tersebut Menhub menghargai usaha Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam membuat suatu icon, yakni Terminal Pulo Gebang. BPTJ sudah merencanakan akan mengoperasikan shuttle bus Transjakarta untuk mengintegrasikan Terminal Pulo Gebang dengan Stasiun Cakung.

“Sangat baik untuk menempatkan Pulo Gebang sebagai pusat terminal di Jakarta, apalagi dekat dari Stasiun Cakung, sehingga kita bisa melakukan konektivitas antar moda, ujar Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan bahwa angkutan bus memiliki nilai lebih dibandingkan dengan angkutan lain, yakni bus dapat mengantarkan penumpang point-on-point. Sementara, angkutan lain hanya mengantar sampai bandara atau stasiun terdekat.

“Bus bisa mengantar penumpang point-on-point. Kalau ada penumpang dari Bintaro mau ke Wonogiri, dia bisa naik kereta api, turun di Stasiun Cakung. Kemudian naik bus dari Terminal Pulogebang sampai ke Wonogiri. Sementara, kalo naik pesawat dia mesti turun di Solo dan naik angkutan lain”, jelas Menhub.

Menhub mengakui saat ini angkutan online sedang berjaya. Kemudahan dalam melakukan transaksi menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para penggunanya. Menhub berharap MTI dan Organda dapat mendorong fungsi-fungsi agen untuk menerapkan sistem IT dan E-Ticketing untuk keseluruhan Bus AKAP.

“Saya berharap Organda dan MTI bisa mendorong agen untuk menerapkan sistem yang bisa memantau nama angkutan bus, jurusan dan waktu keberangkatannya. Kalau sistem dan fasilitasnya sudah berjalan baik, saya pikir angkutan bus akan sama baik dan sama diminatinya dengan angkutan online yang sedang berjaya saat ini. Bahkan bus bisa menjadi lifestyle masyarakat Indonesia”, paparnya optimis.

Terminal Bus Terpadu Pulogebang telah resmi beroperasi pada Rabu, 28 Desember 2016. Terminal seluas 12,6 hektar tersebut diklaim sebagai terminal terbesar di Asia Tenggara. Dengan dioperasikannya Terminal Pulogebang, maka angkutan AKAP yang beroperasi di Terminal Pulo Gadung, Rawamangun, Tanjung Priok, Pinang Ranti, Pasar Minggu, Muara Angke, Rawa Buaya, Grogol, Lebak Bulus akan dialihkan ke Terminal Pulo Gebang. (CRA/TH/BS/JAB)