Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Budayawan mensosialisasikan kebhinekaan Indonesia melalui film. Menhub menyampaikan film tersebut akan diputar pada Hari Perhubungan Nasional tanggal 17 September mendatang.

“Saya bersama para Budayawan Indonesia ingin mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kebhinekaan Indonesia melalui film. Film tersebut akan diputar pada Hari Perhubungan Nasional 17 September mendatang,” ujar Menhub saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta pada Kamis (14/9).

Menurut Menhub, film adalah cara yang lembut untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat. “Tanggal 17 (September), kita akan buat misbar di Monas. Ada beberapa film, ada film tentang perhubungan. Saya pikir film adalah cara yang soft (lembut) sekali untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat dengan suatu sikap kebangsaan yang baik,” ujar Menhub.

Selain itu, film juga bisa mengingatkan insan perhubungan untuk mengetahui realitas yang ada di masyarakat. “Dengan misbar, kita menonton realitas masyarakat. Saya ingin mengajak insan-insan perhubungan untuk berpijak di bumi dan kita selesaikan masalah-masalah itu. Kita bisa pas-kan dengan realitas yang ada di masyarakat,” ujar Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan film-film yang dipertontonkan di kereta, pesawat dan kapal, selama ini belum memberikan makna bagi pembelajaran bangsa. “Ada suatu fakta bahwasanya ada di matra kita, mau di kereta, pesawat dan kapal, film-film yang dipertontonkan itu belum memberikan makna bagi suatu pembelajaran bangsa. Padahal banyak film kita yang bagus-bagus, banyak cuplikan film yang menarik dan bisa menggugah kita,” jelas Menhub.

Menhub menambahkan, dengan mempertontonkan film-film yang bagus, kita dapat memberikan pembelajaran bagi masyarakat dan juga memberikan seniman-seniman perfilman Indonesia untuk tumbuh.

Menhub juga menerangkan akan meminta PT Kereta Api Indonesia, PT Pelni, PT ASDP, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk menampilkan film yang akan diputar di tanggal 17 nanti.

“Tanggal 17 (September) itu kick off, ada misbar film, ada keroncong melayu dan masih banyak lagi ekspresi kearifan lokal. Setelah itu, 2 film yang diputar tersebut, kita minta Kereta Api, Pelni, ASDP, Garuda menampilkan film-film itu, termasuk film-film Indonesia lainnya,” terang Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Sastrawan Indonesia Goenawan Mohammad menyampaikan ide Menhub terkait pemutaran film pada Hari Perhubungan Nasional 17 September nanti, cocok dengan yang pihaknya inginkan. “Ide yang Pak Menhub ajukan, cocok dengan yang kami inginkan. Kami dari Gerakan Indonesia ingin mempromosikan kemerdekaan kepada masyarakat,” ujar Goenawan.

Sementara itu, Aktor Senior Indonesia Slamet Rahardjo menyatakan senang dengan ide dari Menhub ini. “Ketika dengar ide dari Menhub, saya langsung mau. Kemenhub itu sudah punya perhubungan darat, laut, udara, dan kereta api, yang belum ada perhubungan qalbu. Saya datang kemari alasannya sederhana. Andaikan hubungan qalbu itu diadakan, film-film yang dibuat nanti yang akan dikonsumsi masyarakat pasti dibuat oleh anak-anak negeri yang punya hubungan qalbu tadi,” tutup Slamet.

Budayawan yang hadir dalam acara tersebut Sastrawan Indonesia Goenawan Mohammad dan Aktor Senior Indonesia Slamet Rahardjo. (CRA/TH/BS/HA)