JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meresmikan peluncuran Bus Jabodetabek Residence (JR) Connexion yang digagas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di ITC Mangga Dua Jakarta pada Selasa (14/2) besok. Ini merupakan upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan lalu lintas di daerah penyangga menuju kawasan Ibukota.

Menhub Budi mengatakan, armada bus ini akan menjadi angkutan pemukiman. Warga yang berdomisili di wilayah Bekasi, Depok, Bogor dan Tanggerang bisa memanfaatkan transportasi tersebut menuju pusat kota. Akses ini tentu menjadi alternatif bagi masyarkat sehingga mereka beralih dari kendaraan pribadi ke moda angkutan umum.

"BPTJ lakukan riset, dimana masyarakat berharap adanya angkutan umum yang nyaman langsung ke tempat tujuan," kata Menhub Budi di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (13/2).

Selama ini, kata Budi 'share' angkutan umum dan kendaraan pribadi hanya 14 persen. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lewat BPTJ menargetkan agar keinginan publik untuk naik kendaraan umum bisa lebih tinggi, dan 'share'-nya bisa mencapai 40 persen di 2019 mendatang. Dengan begitu, angka kemacetan tentu dapat jauh berkurang.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Elly Adriani Sinaga mengatakan, "Lewat survei BPTJ dengan responden lima persen, rata-rata dari Jabodetabek menunjukan, prevensi masyarakat yang mau pindah ke angkutan premium sebanyak 76 persen. Artinya positif”.

Elly menuturkan, antusiasme masyarakat beralih ke angkutan umum memang cukup tinggi asalkan sarana transportasinya memadai dan nyaman. Hal ini yang memang menjadi prioritas pelayanan Bus JR Connexion. Dimana, interior bus ini memang terlihat sangat ekslusif.

Ditambah, kapasitas penumpang di dalam bus kata Elly, hanya untuk menampung 100 persen dari bangku yang tersedia. bangku konfigurasi untuk dua penumpang dengan satu row sebanyak 11 baris, dan enam bangku di deret paling belakang yang terpantau cukup luas serta tidak ada 'pegangan' untuk penumpang berdiri.

"Belum lagi, tarifnya relatif terjangkau yakni Rp 20 - 25 ribu per orang," tambah Elly.

Hal lain yang menjadi perhatian BPTJ adalah jadwal Bus JR Connexion. Dimana mulai dari keberangkatan dan kepulangannya diusahakan selalu tepat waktu. Sebab, para penghuni perumahan, tentu mengingkan moda transportasi umum yang mampu memberikan kepastian waktu perjalanan.

Bus JR Connexion akan berangkat dari pemukiman seperti Grandwisata (Bekasi), Bintaro Jaya (Bintaro), Bumi Serpong Damai (Serpong), Zam-zam Park (Bogor) dan Kota Wisata (Cibubiur). Bus ini hanya akan berhenti di pusat kota Jakarta. Misal, di FX Senayan, Blok M, dan kawasan Sudirman.

"Untuk pengoperasian awal, akan tersedia 17 armada bus JR Connexion yang siap melayani masyarakat," tambah Elly.

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, perwujudan Bus JR Connexion ini patut mendapar apresiasi. Dengan sistem tarif yang murah, namun memberikan pelayanan kenyamanan yang optimal, tentu akan pilihan pengguna jasa angkutan umum sehingga dapat mengurai kemacetan di jalan raya nantinya.

"Kondisi akan semakin baik bila diterapkan ERP (Electronic Road Pricing) di seluruh jalur utama Jakarta," ujar dia.

Usai meresmikan peluncuran Bus JR Connexion, BPTJ juga akan mengajak Menhub Budi meninjau area Kampung Bandan yang nantinya dibuka akses dari wilayah perdagangan di sekitar Mangga Dua ke Stasiun Kampung Bandan. Melalui Stasiun Kampung Bandan ini akan beroperasi kereta bandara yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat menuju Bandara Soekarno Hatta yang selama ini hanya melalui jalan raya. Dengan semakin banyaknya akses menuju bandara, diharapkan akan meningkatkan wisata belanja di kawasan Mangga Dua.