(Jakarta, 30/3/10) Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengharapkan unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perhubungan  termasuk Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya bersama Unit Diklat Penerbangan lainnya dapat menjadi Centre of Excellence di bidang pendidikan dan pelatihan penerbangan yang dapat menghasilkan kader-kader manusia penerbangan yang andal dan kompetitif tidak saja di lingkup nasional, melainkan juga di lingkup regional maupun global. Harapan tersebut disampaikan Menhub dalam sambutannya pada acara Penyerahan Sertifikat CASR 147 dan CASR 143 Serta Persetujuan Diklat Keamanan Penerbangan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kepada ATKP Surabaya, Penandatangan LOI Badan Diklat Perhubungan-Boeing Company,  dan Penandatangan MOU ATKP Surabaya-PT. Lion Air di Ruang Mataram Kementerian Perhubungan Selasa (30/3).

Dengan diperolehnya sertifikat Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 147 dan sertifikat Air Traffic Service (ATS) Training Provider CASR 143, serta persetujuan penyelenggaraan diklat keamanan penerbangan dari Ditjen Perhubungan Udara kepada ATKP Surabaya, maka ATKP Surabaya telah berstatus Approved School berdasarkan CASR khususnya di bidang Aircraft Maintenance Training, ATS Training Provider, dan Civil Aviation Security Training. “Pengakuan ini perlu ditindaklanjuti dengan penerapan penerapan sistem standar mutu yang konsisten sehingga ATKP Surabaya dapat menghasilkan SDM penerbangan yang qualified secara berkesinambungan,” Menhub menjelaskan.

Menhub berpesan kepada seluruh jajaran ATKP Surabaya untuk  memanfaatkan fasilitas sarana, dan prasarana dengan sebaik-baiknya. “Tujuannya adalah agar dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing sehingga dapat memenuhi standar kebutuhan jasa penerbangan dan senantiasa memberikan kontribusi nyata dalam menuju zero accident seperti yang kita harapkan bersama,” harap Menhub. 

Sesuai dengan amanat UU No. 1 tahun 2009 mengenai Penerbangan, pemerintah berupaya menghasilkan SDM penerbangan yang profesional, kompeten, disiplin, jumlah yang cukup, dan berkualitas yang sesuai dengan standar internasional. Namun Menhub menerangkan bahwa hal tersebut tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan diperlukan suatu sinergi dan kerja sama sehingga kebutuhan yang ada dapat terpenuhi. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara ATKP Surabaya dengan PT. Lion Air dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan Personil Aircraft Maintenance, serta penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Badan Diklat Perhubungan dengan Boeing Company. Menhub juga mengingatkan bahwa April 2010, Indonesia menjadi tuan rumah Asia Pasific Minister Conference yaitu sebuah ajang internasional yang dapat mendorong tumbuhnya public private partnership di bidang infrastuktur. “Saya harap Badan Diklat dapat menggunakan kesempatan ini untuk menawarkan kerja sama investasi di bidang pendidikan dan pelatihan transportasi”, Menhub menjelaskan.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal M. Iksan Tatang , Dirjen Hubdat Suroyo Alimoeso, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, Kepala Badan Diklat Dedi Darmawan, jajaran unit pelaksana teknis Badan Diklat Perhubungan, jajajan the Boeing Company, PT. Lion Air, GMF (Garuda Maintenance Facilities), beserta jajaran Kementerian Perhubungan lainnya. (BRD)