JAKARTA – Perwakilan Atase Perhubungan dari Republik Indonesia di 5 (lima) negara yaitu Malaysia, Jepang, Belanda, Kanada dan Inggris telah selesai masa tugasnya dan akan segera digantikan oleh calon Atase Perhubungan yang telah terpilih. Untuk itu, diberikan pembekalan dan pengarahan kepada masing-masing calon dalam rangka menambah wawasan terkait tugas pokok dan fungsi pekerjaan mereka.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut memberikan pengarahan kepada para calon Atase Perhubungan. Dalam kesempatannya, Menhub menjelaskan bahwa Atase Perhubungan adalah perwakilan dari Kementerian Perhubungan yang harus memperjuangkan kepentingan nasional di bidang transportasi dan agar selalu melakukan tugas dengan serius.

“Peran Atase Perhubungan sendiri secara formal adalah perwakilan dari Kementerian Perhubungan yang harus memperjuangkan kepentingan nasional di bidang transportasi. Anda musti tanya pada diri anda sendiri, apakah anda sudah memperjuangkan kepentingan nasional? Dengan tugas istimewa ini, lakukan secara serius agar memberikan arti untuk diri anda sendiri dan organisasi,” ungkap Menhub dalam kegiatan Pembekalan dan Pengarahan Calon Atase Perhubungan, Jumat (21/9) di Ruang Kutai, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.

Selain itu, Menhub Budi juga menambahkan bahwa Atase Perhubungan harus selalu proaktif tentang perkembangan isu-isu transportasi di masing-masing negara agar dapat memberikan masukan untuk membantu memecahkan polemik transportasi di tanah air.

“Kita memang harus proaktif karena transportasi begitu dinamis di tanah air, banyak polemik. Saya minta anda juga mengikuti secara intensif tentang perkembangan yang terjadi di masing-masing negara,” tambah Menhub.

Calon Atase Perhubungan juga diharapkan agar dapat membawa mitra swasta dari luar negeri untuk menjalin kerjasama dan mendukung pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandar udara yang ada di Indonesia.

“APBN sedang berjalan secara sesuai dengan tingginya inflasi tapi kebutuhan pembangunan non infrastruktur lebih banyak. Sehingga kita sebagai kementerian yang menjadi domain pembangunan infrastruktur ini akan dikurangi alokasi anggarannya, kita butuh mitra dari swasta termasuk dari luar negeri untuk dibawa ke sini. Karena dana yang kita gunakan di pelabuhan dan bandara terkemuka akan kita gantikan untuk bandara dan pelabuhan yang lebih kecil,” tutup Menhub Budi.

Pengetahuan dan informasi yang diberikan pada pembekalan ini berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang transportasi, perkembangan kerjasama luar negeri, manajemen anggaran, pengadaan barang dan pengelolaannya, serta jenjang karir atase perhubungan setelah menyelesaikan tugasnya. Turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Pramintohadi, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Dwi Budi dan Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional Dewa Made Sastrawan. (LNM/TH/RK/BI)