Bekasi - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak pihak swasta untuk membangun dua proyek infrastruktur transportasi. Kedua proyek tersebut yaitu Proving Ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi dan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bekasi Timur.

Kedua proyek tersebut akan dibangun dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Menhub mengatakan, Kemenhub akan membuat fasilitas pengujian kendaraan bermotor yang lebih lengkap dari yang sudah ada di BPLJSKB saat ini dan juga berstandar internasional.

“Melalui pembangunan proving ground, Balai pengujian kendaraan di Bekasi ini nantinya akan menjadi tempat pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional yang terbesar di ASEAN,” ucap Menhub, Sabtu (19/6).

Pembangunan proving ground ini akan semakin melengkapi fasilitas yang sudah ada di Balai Pengujian ini diantaranya yaitu: fasilitas Uji Pengereman, Tes Speedometer, Uji Kebisingan, Uji Kemudi, Uji Kecelakaan, Uji Stabilitas, Kendaraan Bertenaga Listrik, dan Emisi CO2.

Selain itu, fasilitas pengujian proving ground nantinya akan dibangun mirip dengan kondisi jalan sebenarnya. Yaitu mulai dari jalan rusak, jalan berlumpur, jalan tergenang air, high speed test track, cross wind test, dust tunnel, skid pad, uji tabrak, dan sebagainya.

Pembangun fasilitas uji kendaraan ini akan dilakukan melalui skema pendanaan kreatif non APBN melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ditargetkan proses lelangnya akan dilakukan pada tahun ini dan diharapkan sudah bisa beroperasi pada tahun 2024.

Sejumlah keuntungan bagi Indonesia dengan dibangunnya proving ground ini diantaranya yaitu dapat meningkatkan daya saing pengujian kendaraan bermotor Indonesia dengan negara-negara ASEAN, sehingga dapat mendorong minat investasi asing untuk membangun industri otomotifnya di Indonesia.

Selanjutnya, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara serta peningkatan ekspor otomotif yang dapat menunjang operasional pelabuhan seperti Pelabuhan Patimban.

Manfaat lainnya yaitu dapat membuka banyak lapangan pekerjaan dan akan mengakomodir perkembangan teknologi otomotif yang akan datang, seperti: kendaraan listrik, autonomus, dan lain sebagainya, yang bisa dilakukan pengujiannya di tempat ini.

Dari aspek keselamatan, pembangunan proving ground juga akan mendukung upaya peningkatan keselamatan lalu lintas jalan.

*Bangun TOD, Menhub Ingin Jadikan Stasiun Bekasi Timur Sebagai Kawasan Terintegrasi*

Selanjutnya, Menhub mengatakan bahwa Kemenhub akan membangun kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bekasi Timur agar stasiun ini menjadi kawasan yang terintegrasi antara kawasan pemukiman dengan simpul-simpul transportasi publik.

“Di sini masih ada lahan sekitar 2,6 hektar yang akan kami bangun sebuah kawasan terintegrasi atau TOD. Dimana disini akan terintegrasi antara kawasan pemukiman, perkantoran, rumah sakit, dan area komersial, dengan simpul transportasi agar pergerakan masyarakat sekitar menjadi lebih efisien,” kata Menhub.

Menhub mengatakan, pembangunan TOD di Stasiun Bekasi Timur akan menggunakan skema pendanaan kreatif non APBN melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Kami juga terus mendorong PT KAI untuk membuat TOD di sejumlah stasiun di Jabodetabek,” ucap Menhub.

Turut hadir mendampingi Menhub, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan Dirjen Perkeretaapian Zulfikri dan Dirut PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Muhammad Wahid Sutopo. (AH-LKW/RDL/LA/JD)