JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan menyerahkan pembebasan lahan proyek jalur kereta api Pelabuhan Tanjung Priok kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero)."Pembebasan lahan minta waktu sampai akhir tahun ini kurang dari 55 hari, kalau kami tidak bisa selesaikan, kami serahkan ke PT KAI," kata Menhub Jonan usai peninjauan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pekan lalu.

Menhub mengatakan jika lahan tersebut tak kunjung dibebaskan, anggarannya tidak akan terserap."Anggarannya akan hangus, PT KAI yang akan teruskan prosesnya. Ini sebenarnya, bukan pembebasan, komersial saja," katanya.

Dia mengatakan telah melakukan upaya sosialisasi, namun pihaknya tidak mau memaksa apabila ada pihak-pihak yang tidak mau dibebaskan lahannya."Kalau belum sepakat, kita runding. Jangan terlalu dipaksa," katanya.

Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan terdapat tanah yang terjepit, yang seharusnya tidak termasuk, tetapi minta dibebaskan."Karena ini melebihi dari target semula, jadi kami buat proposal lagi, ubah lagi dan sosialisasi lagi, ditambah (pembebasan) tanah di Jakarta enggak semudah di daerah lain," katanya.

Dia mengatakan karena persoalan lahan terjepit di lorong 22 dan 23 tersebut, pembebasan lahan diperkirakan hingga awal 2015.

Terkait anggaran yang digelontorkan untuk pembebasan lahan, dia tidak menyebutkan angkanya, namun berubah kembali karena ada lahan terjepit itu."Angkanya sudah disepakati, nilai totalnya. Tapi, karena volumenya berubah, otomatis administrasi berubah lagi," katanya.
Dia menyebutkan rel sepanjang lima kilometer tersebut diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu satu tahun.

"Kalau semuanya sudah beres, akhir November tahun depan sudah bisa beroperasi," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan pembicaraan awal dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pembebasan lahan diatur oleh Kemenhub, baru setelah itu pembangunannya diserahkan kepada operator, yakni PT KAI.(BUN)