JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi minta agar Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Perhubungan sebagai bagian penting dari Kementerian Perhubungan harus mengakomodasi pengembangan teknologi transportasi. “Saya minta Badan Litbang bekerja sama dengan perguruan tinggi dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar merespon hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan teknologi transportasi,” tegas Menhub Budi ketika membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Badan Litbang Perhubungan Tahun 2017 di kantor Kemenhub Jakarta, Kamis (30/3).

Menhub menambahkan, agar dalam merespon kemajuan teknologi juga dilakukan dengan berhati-hati sehingga dalam menerapkan teknologi di bidang transportasi, masyarakat bisa mendapatkan jaminan bahwa produk-produknya baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Oleh karena itu peran Badan Litbang sangat penting dan saya minta setiap kebijakan transportasi yang akan ditetapkan didasari oleh hasil penelitian,” jelas Menhub.

Menhub mengatakan, salah satu contoh kehati-hatian adalah adanya perusahaan bernama Hyperloop yang ingin mengajukan MoU dengan Kementerian Perhubungan. Namun Menhub menyatakan harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Mengingat di negara asalnya Amerika Serikat, Hyperloop baru melakukan uji coba pelayanan transportasi sejauh 8 km.

“Apabila ingin beroperasi di Indonesia, membutuhkan penelitian terlebih dahulu," ujar Menhub.

Lebih lanjut Menhub meminta Badan Litbang Perhubungan harus dapat memerankan diri menjadi agen penelitian dan pengembangan. Kemudian masyarakat berharap lembaga litbang bersama perguruan tinggi dapat memerankan diri menjadi agent of knowledge and technology transfer dan akhirnya lembaga litbang bersama perguruan tinggi dapat berperan sebagai agent of economic development yang terus intensif melakukan pengembangan sistem transportasi di Indonesia.

Sebagai informasi, Rakornis Badan Litbang Perhubungan Tahun 2017 ini diikuti oleh kurang lebih 300 peserta, yang terdiri dari para pejabat pemerintah di lingkungan Kementerian Perhubungan, para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi, Kepala Badan Litbang Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, Perguruan Tinggi, khususnya yang mempunyai program studi transportasi yang ada di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Tim Dewan Pakar Transportasi/Panel Ahli, serta Asosiasi yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan jasa transportasi.

Selain itu, pada pembukaan Rakornis tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Badan Litbang Perhubungan dengan beberapa universitas dan badan litbang yaitu dengan :

1. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung tentang Pemenuhan Regulasi untuk Pengembangan Software Damage Tolerang Repair Integrated Analysis (DTRINA) dan tentang uji simulasi crash worthiness pada rancang bangun karoseri kendaraan angkutan penumpang di Indonesia;

2. Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) Institut Teknolgi 10 November Surabaya tentang pembuatan prototipe peralatan, wind shear detector dan peralatan pengukur ketinggian genangan air di landas pacu;

3. Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gajah Mada tentang pengembangan jaringan jalan untuk kebutuhan mobilitas angkutan barang berdasarkan hasil survei ATTN Tahun 2016; dan

4. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang pengembangan dan pengkajian aplikasi vulkanisir ban pesawat terbang kategori normal.

Pada Rakornis tersebut juga diselenggarakan launching Lomba Penelitian Transportasi Tingkat Nasional Tahun 2017 dengan tema “Melalui Inovasi, Kita Ciptakan Perkeretaapian Nasional yang Andal, Selamat, Efisien dan Nyaman”. Periode lomba tersebut diselenggarakan mulai 30 Maret – 21 Juli 2017. Lomba tersebut terbagi menjadi seleksi tingkat regional dan tingkat nasional. Informasi lebih lengkap terkait lomba penelitian tersebut dapat diakses di https://balitbanghub.dephub.go.id/informasi-lomba-penelitian-2017/ (RY/TH/BS/JAB)