WAMENA, PAPUA - Usai berkunjung Dekai, Yahukimo, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kamis (22/9) kembali melanjutkan rangkaian kunjungan kerja di tanah Papua. Menteri Perhubungan melanjutkan kunjungan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan disambut Bupati John Wempi Wetipo dan jajaran pemerintah setempat.

Kunjungan Menhub ke Papua membawa amanat Presiden Joko Widodo untuk memastikan konektivitas, serta operasional bandara di Papua dapat berjalan lancar dan baik dari aspek keamanan serta keselamatan.

Terkait upaya menekan disparitas harga yang tinggi akibat tingginya biaya logistik angkutan udara, Menhub mengaku akan mengupayakan berbagai terobosan, antara lain melihat Timika dapat dijadikan titik untuk tol laut karena akan menghemat 36 jam. Dari Timika diharapkan akan dapat disuplai ke semua kota di Papua.

Lebih lanjut Menhub menambahkan, dirinya akan menyampaikan saran kepada Presiden agar tidak hanya tol laut tetapi tol udara juga diperlukan untuk mendukung konektivitas serta pelayanan logistik.

Menhub juga berpesan agar Pemerintah Daerah berperan aktif untuk melakukan pengawasan dalam proses distribusi logisitk. "Mata rantai logistik harus dijaga karena adanya praktek percaloan juga berdampak pada tingginya biaya logistik," ujar Menhub.

Berkaitan dengan daerah Wamena, berdasarkan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ke depan akan dilakukan perpanjangan landasan serta memperbaiki teknologi navigasi sebagai upaya peningkatan keselamatan terhadap para pengguna jasa.

Selanjutnya tentang harga tiket yang terbilang mahal, Menhub menyatakan akan lakukan pengembangan di beberapa Bandara Papua agar pesawat berbadan lebar seperti Boeing dapat mendarat. "Sehingga dapat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan akan berbanding lurus dengan harga tiket," pungkas Menhub.

Saat berada di Bandara Wamena, Menhub banyak melakukan interaksi dan berdiskusi dengan para penumpang dan warga. Tak segan Menhub menyapa dan mendengar keluhan warga. (ALP)