Menhub Budi Karya Sumadi dan Rektor ITS Joni Hermana bersinergi memacu program Tol Laut dengan inovasi teknologi perkapalan dan kemaritiman. Kerjasama Kemenhub dan ITS tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangi Menhub dan Rektor ITS pada Jumat (10/11) di Gedung Rektorat Ruang Senat ITS, Surabaya.

Implementasi dari kerjasama itu adalah diharapkan mampu mengatasi aspek teknis, teknologi dan lainnya dalam upaya kelancaran angkutan barang, untuk mengurangi disparitas harga di kawasan Timur.

"Selain itu saya sampaikan simpul pelabuhan angkutan barang menuju kawasan timur lebih banyak di Surabaya, dari 13 lintasan angkutan barang di laut, 11 lintasan melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan hanya 2 lintasan di Pelabuhan Tanjung Priok" ujar Menhub Budi Karya.

Saat menyampaikan keterangan Pers Bersama, Menhub Budi Karya mengatakan bahwa Program tol laut untuk angkutan barang di laut telah dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di Indonesia bagian timur hingga 20%.

"Dapat saya sampaikan program tol laut untuk angkutan barang di laut telah dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di Indonesia bagian timur hingga 20%, namun akan terus kita perbaiki mengingat diakui masih ada kekurangan," ujar Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Joni Hermana, Rektor ITS mengatakan bahwa saat ini, ITS dituntut sebagai agen perubahan untuk senantiasa mengembangkan dan menciptakan inovasi dan kreativitas dalam mendorong aspek kebijakan maritim dan perkapalan sebagai sumbangsih dan partisipasi pembangunan nasional.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kemenhub, memotivasi kami untuk terus meningkatkan penemuan-penemuan yang nantinya dapat dikerjasamakan dengan Kementerian Perhubungan yang lebih teknis dan bermanfaat bagi masyarakarat sebagai wujud nyata ITS yang hari ini berulang tahun ke-57," papar Joni.

Dalam acara tersebut Wakil Rektor 4 Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian dan Hubungan Internasional Ketut Buda Artana memaparkan beberapa teknologi inovasi ITS yang ditawarkan potensi kerjasama dengan Kementerian Perhubungan. Potensi kerjasama tersebut antara lain moda transportasi darat seperti scooter electric, multi purpose car dan sistem monitoring ketinggian kendaraan angkut pada jembatan timbang.

"Untuk moda transportasi Laut ada standard perhitungan konsesi pelabuhan, freight calculator, pengembangan floating infrastruktur, kapal 3 in 1, kapal ternak dan peti kemas lipat, dan Aplikasi keselamatan kapal dan bangunan laut, sedangkan moda transportasi perkeretapian program National Ship Design and Engineering Center-ITS (NASDEC), exterior dan interior design untuk airport railink service Bandara Soekarno-Hatta, monorail dan tramway for Surabaya Metropolitan, locomotive CC300 dan simulasi penjadwalan MRT, trem dan double track," jelas Ketut.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo, Dirjen Perhubungan Laut Agus H.Purnomo, Kadishub PempropJatim, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Dwi Budi Sutrisno dan Direktur Perkapalan dan Kepelautan Junaidi. (MM/TH/AL/BI)