(Jakarta, 9/5/2014). Malaysia - Bandar Udara Penerbangan Murah (Low Cost-Carrier Airport) Malaysia yang baru yaitu Kuala Lumpur International Airport 2/ KLIA2 telah resmi beroperasi  pada tanggal 2 Mei 2014 pukul 00.000 menggantikan Bandara Low Cost Carrier Terminal (LCCT). LCCT lama akan dikembalikan fungsinya sebagai terminal pelayanan kargo.

Laporan khusus yang diterima redaksi www.dephub.go.id dari atase perhubungan RI di Malaysia Bambang Sudaryono menyebutkan KLIA2 yang dibangun dengan anggaran senilai RM4 milyar tersebut merupakan  salah satu poyek terbesar yang didanai oleh pihak swasta dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan lapangan pekerjaan baru. Dengan dibangunnya KLIA2, maka keseluruhan bandara baik KLIA1 dan KLIA2 saat ini dapat menangani 70 juta penumpang per tahunnya seiring dengan berkembang dan pesatnya perjalanan menggunakan jalur udara dan persaingan di wilayah ASEAN.

Terminal baru yang dibangun khusus untuk mengatasi pertumbuhan bisnis maskapai penerbangan murah  tersebut berdiri diatas lahan seluas 257,000 meter persegi atau kurang lebih sama dengan 24 lapangan bola, memiliki 60 pintu kedatangan / keberangkatan, 80 garbarata (aerobridge). Salah satu ciri utama dari KLIA2 adalah adanya jembatan penghubung bangunan antara terminal utama ke bangunan terminal satelit sepanjang 300m atau yang dikenali dengan nama “skybridge”. Jembatan penghubung ini merupakan jembatan penghubung terminal di bandara yang terpanjang di Asia dan ketiga terpanjang di dunia dimana para penumpang dapat melihat pesawat terbang yang sedang melintas dibawah jembatan tersebut dibandingkan dengan KLIA1 dimana para penumpang harus menaiki kereta api “aerotrain” dibawah tanah. Bandara ini memiliki tempat parkir kendaraan sebanyak 6.000 mobil, hotel transit yang berlokasi di dalam bandara dan Tune Hotel yang berlokasi di luar bandara.

Selain itu, KLIA2 juga mempunyai menara pengendali lalu-lintas udara (ATC Tower) sendiri terpisah dari menara pengendali lalu-lintas udara KLIA1. Menara baru dengan tinggi 133.8 meter dari permukaan tanah dan memiliki 33 tingkat atau di kenal dengan sebutan Menara Barat (West Tower) merupakan menara pengendali lalu-lintas udara tertinggi di dunia mengalahkan menara di Bandara Internasional Svarnabhumi di Bangkok, Thailand yang memiliki tinggi 132.2 meter.

Diperkirakan sebanyak 24 juta penumpang akan dilayani dalam 12 bulan pertama pengoperasian KLIA2 dari kapasitas 45 juta pertahunnya. Dengan dioperasikannya KLIA2, maka  Malaysia menjadi satu-satunya bandara yang mengoperasikan 3 buah landasan pacu di dalam satu kompleks bandara dikawasan ASEAN. Landasan pacu ketiga tersebut memiliki panjang 4km.

Diawal pengoperasiannya, MAHB memberikan pelayanan bus gratis dari KLIA2 dan LCCT-KLIA1 dari tanggal 1 Mei hingga 15 Mei 2014 setiap 15-20 menit, disusul seluruh transportasi umum mulai beroperasi sepenuhnya mulai tanggal 9 Mei 2014 begitu juga dengan pelayanan Keimigrasian serta Bea dan Cukai karena masih hanya beberapa maskapai penerbangan murah yang sudah siap pindah dan mulai beroperasi di KLIA2. Maskapai penerbangan murah yang akan beroperasi di KLIA2 adalah : Lion Air, Malindo Airways, Tigerair Mandala, Tiger Air, Cebu Pacific, sedangan AirAsia Group diperkirakan memulai operasionalnya setelah tanggal 9 Mei 2014. Hingga 8 Mei 2014 nanti atau seminggu pengoperasian perdananya, diperkirakan sebanyak 50-60 pergerakan pesawat rata-rata perharinya dan akan meningkat sebanyak 400 pergerakan perhari apabila maskapai penerbangan AirAsia sudah mulai beroperasi dan menjadikan KLIA2 sebagai pusat kegiatan AirAsia.

Selain berfungsi sebagai bandara yang khusus melayani penumpang penerbangan murah bandara yang memiliki konsep bandara di dalam mall (airport in the mall), diperkirakan akan menyaingi Bandara Changi di Singapura dan Bandara Svarnabhumi di Bangkok, Thailand mengingat di bandara baru tersebut memiliki pusat perbelanjaan terbesar seluas 32,000 meter persegi yang dapat menampung sebanyak 225 retail outlets di dalam bandara dan merupakan bandara pertama di dunia yang menggunakan konsep tersebut. Terdapat dua bagian pusat perbelanjaan, yaitu pada bagian luar bandara atau sebelum penumpang melakukan daftar masuk (check in) dinamakan Gateway@KLIA2 Mall terdiri dari tiga tingkat seluas 32,516 meter persegi dan pusat perbelanjaan yang terletak di dalam bandara atau sebelum ruang tunggu (boarding lounge) dinamakan air-side mall seluas 35,000 persegi.

Di bandara ini juga dipersiapkan angkutan terpadu yaitu angkutan udara, darat dan kereta api. Meskipun hanya berjarak kurang lebih 2 km dari KLIA1, bandara ini selain dapat dijangkau menggunakan kendaraan pribadi, taksi serta bus ke beberapa tempat di Kuala Lumpur, dapat juga dijangkau menggunakan jasa angkutan kereta api bandara KLIA Ekspress dan KLIA Transit dan ada juga wacana untuk memperpanjang jalur kereta api komuter regular milik Kereta Tanah Melayu Berhad dimasa depan.

Maskapai penerbangan Indonesia yaitu Lion Air merupakan salah satu maskapai pertama berkesempatan mendarat pada peresmian pengoperasian bandar udara tersebut, setelah maskapai malaysian malindo Airways. Lion Air mendarat pada pukul 00.25 dari Jakarta, kemudian  disusu pendaratan terakhir oleh maskapai penerbangan Pilipina yaitu Cebu Pacific yang mendarat pada pukul 00.35 dari Manila yang kemudian terbang kembali pada pukul 03.15. Cebu Pacific merupakan maskapai pernebangan yang melakukan lepas landas perdana dari pintu keberangkatan K4 KLIA2. (Red).