MAKASSAR. Hampir rampung, progres proyek pembangunan Makassar New Port (MNP) telah mencapai 90%. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap nantinya MNP ini dapat lebih meningkatkan efisiensi arus logistik di Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini dikatakan Menhub usai meninjau langsung progres proyek pembangunan MNP, Rabu (12/9).

“Tujuannya adalah bagaimana efesiensi itu tercapai, bagaimana kecepatan proses bongkar muat itu tercapai. Dan juga akhirnya membuat ekspor kita lebih banyak dan kalau ekspornya banyak nanti investasi industri yang ada di Makassar ini bertambah,” kata Menhub Budi.

Selain efisiensi arus logistik, menurut Menhub harus ada kolaborasi antara sektor industri logistik dengan pengelola pelabuhan dalam hal ini PT Pelindo IV.

“Ini juga penting, bagaimana industri yang ada di Makassar ini saling berkolaborasi dengan PT Pelindo IV sehingga ekspor - impor yang masuk dan keluar dari dan ke Makassar ini meningkat,” ujarnya.

Dijelaskan Menhub MNP nantinya akan memiliki dermaga sepanjang 360 meter. Dengan begitu nantinya pelabuhan ini akan memiliki kapasitas penumpukan peti kemas mencapai 1,5 juta TEUs per tahun.

Dengan progres pembangunan yang telah capai 90%, Menhub optimistis pembangunan salah satu proyek strategis nasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini dapat selesai tepat waktu, sehingga pada tahun ini dapat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan pada awal tahun nanti dipastikan beroperasi secara optimal.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung menyebutkan hingga 11 September 2018, progress pembangunan MNP Tahap IA telah mencapai 82,86%. Terdiri dari Paket A 94,84%, Paket B 82,58% dan Paket C 64,84%.

“Hingga 11 September 2018, realisasi kegiatan untuk Paket A yaitu upper structure dermaga,” kata Doso.

Sementara realisasi kegiatan untuk Paket B meliputi pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid, serta pekerjaan dredging kolam putar. Untuk Paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu produksi core 1 - 5 kg, produksi underlayer 5 - 10 kg, pemasangan core breakwater (1 - 5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater (100 - 160 kg).

Doso mengatakan, sistem dermaga yang diaplikasikan adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, di mana penerapannya baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool dan Makassar New Port.

“Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat.

Proyek MNP telah ditinjau oleh Wapres, Jusuf Kalla dan Menteri BUMN, Rini M. Soemarno beberapa waktu lalu dan proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional,” tegasnya.

Dia menambahkan, diperlukan integrasi jaringan jalan dari gate MNP ke jalan tol dengan koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan menurut Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) TNI, Moeldoko saat berkunjung pada 22 April 2018, akan ada tindak lanjut setelah mendengar informasi yang disampaikan Doso Agung saat itu. (GD/TH/RK/BI)