PALEMBANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap proyek kereta cepat ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan dapat selesai sebelum ASEAN Games 2018. “Saya harapkan proyek ini bisa selesai tepat waktu. Saat ASEAN Games sudah selesai dan dapat melancarkan program pemerintah, ujar Menhub saat meninjau Zona I dan II proyek LRT Palembang, Kamis (18/8).

Menurut Budi dengan hadirnya LRT tersebut konektivitas mikro kota Palembang menjadi baik. “Dengan perkembangan kota Palembang saat ini apalagi jika nantinya akan ada kegiatan-kegiatan tingkat dunia disini pastilah perkembangan kota Palembang makin pesat,” ucap Budi.

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin mengatakan bahwa ide pembangunan LRT merupakan hasil survei terhadap permasalahan traffic di Kota Palembang bahwa akan terjadi kemacetan total di tahun 2019. “permasalahan kemacetan yang akan timbul di Palembang harus diatasi dengan salah satu pembangunan transportasi massal,” ujar Alex.

Pada saat peninjauan di Zona I, manager proyek PT Waskita Karya (Persero) untuk LRT Palembang Abdillah menjelaskan perkembangan proyek serta berbagai permasalahan yang dihadapi hingga Agustus ini. Menurut Abdillah, ada beberapa hal yang menjadi permasalahan antara lain: trase yang bersinggungan dengan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) pada zona 3, 4, 5 dan trase yang bersinggungan dengan FO di Tj. Api-api.

Permasalahan lainnya yaitu adanya relokasi utilitas kota (kabel Telkom, PDAM, pipa gas, kabel PLN – udara dan bawah tanah, fiber optic, dan provider telephone selular). “Sudah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait namun tindak lanjut di lapangan belum signifikan,” ujar Abdillah. Menurutnya total keseluruhan yang terkena dampak utilitas sebanyak 48 pier pada zona 3, 4, dan 5.

Permasalahan yang tak kalah peliknya adalah pembebasan lahan, Menurut Menhub komplikasi dari suatu pembangunan itu ada di tanah. “Apabila masalah tanah itu telah selesai proyek pembangunan LRT ini akan lebih cepat selesai,” tegas Budi. Menurut Budi masyarakat Kota Palembang harusnya bangga dengan adanya proyek ini. “Palembang satu-satunya kota di luar Jakarta yang mendapat proyek LRT dari negara,” ujar Budi.Namun Menhub mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai. “saya pikir progress ini sudah sesuai dengan rencana, secara pribadi saya appreciate,”ucap Budi.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan bahwa proyek yang bernilai 11.4 T tersebut telah mendekati 11 persen kemajuan. “LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin sampai dengan Komplek Olahraga Jakabaring memiliki panjang trase 23 kilometer dengan 13 jumlah stasiun dan 9 substasion, ujar Prasetyo. Ke 13 stasiun dimulai dari St.Bandara Sultan Mahmud II, St.Asrama Haji, St.Telkom, St.RSUD, St.Polda, St.Demang Lebar Daun. Selanjutnya, St.Palembang Icon, St.Dishub Kominfo Prov.Sumsel, St.Pasar Cinde, St.Terpadu Jembatan Ampera, St.Gubenur Bestari-Polresta, St.Stadion Jakabaring, serta berakhir di St.Opi.

Budi Karya menjelaskan kedepannya pembangunan kereta ini akan dikembangkan supaya nantinya tidak mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) namun bisa self development dan self finance sehingga selain memberikan pelayanan pada masyarakat kereta juga merupakan bisnis baru bagi kota-kota di Indonesia.

Sejalan dengan pembangunan LRT, Menhub mengusulkan kepada Gubernur Sulsel untuk menawarkan investasi kepada para investor pengembang (developer) perumahan agar diberikan aksesibilitas menginvestasikan angkutan feeder/pengumpan pada satu titik yang dapat menjadi kota baru atau pada kota yang belum terlalu ramai. “Satu kota kalau sudah diberikan aksesibiltas feeder ini pasti valuenya naik. Tinggal kita pikirkan dimana lokasi titik yang akan menjadi kota baru tersebut,” tutur Menhub.

Saat Menhub Budi Karya meninjau zona I LRT Palembang, turut serta hadir Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono, Kadishub Kominfo Sumatera Selatan, Nasrun Umar, Dirut PT Waskita Karya (Persero), Abdul Kholik serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan LRT Palembang, Jumardi.

Kunjungi BP3 Palembang

Usai mengunjungi Zona 1 dan 2 proyek pembangunan LRT, Menhub Budi Karya melanjutkan kunjungan kerjanya meninjau Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Palembang. Pada kunjungannya tersebut Menhub mengunjungi Gedung Laboratorium Terpadu Mock Up Pesawat serta melihat berbagai fasilitas yang ada, antara lain: ruangan pelatihan pemeriksaan keamanan bandara dan ruangan simulasi keselamatan pesawat terbang. Pada akhir kunjungannya Menhub terkesima pada simulasi Air Craft Rescue Fire Fighting Trainer yang ditampilkan oleh para siswa diklat penerbang dari seluruh bandara di Indonesia.

Sebelum bertolak kembali ke Jakarta, Menteri Perhubungan meminta kepada Surya, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Balai Diklat Penerbangan Palembang untuk meningkatkan utilitas Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang tersebut agar menghasilkan lulusan anak didik yang berkualitas. “Cari orang yang kompeten itu susah, ujar Menhub. (BN)