JAKARTA – Untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi kepadatan jalan di daerah penyangga menuju ibu kota, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan didampingi oleh Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Elly Sinaga, dan beberapa kepala daerah diantaranya Walikota Bogor Bima Arya dan Walikota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah meresmikan angkutan permukiman di Jabodetabek atau yang disebut Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) di Jakarta, Selasa (14/2).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun 2016, Angkutan Permukiman merupakan pelayanan angkutan tidak dalam trayek yang melayani dari kawasan permukiman ke beberapa titik tujuan pusat kegiatan. Untuk wilayah Jabodetabek, angkutan permukiman melayani pergerakan warga dari kawasan permukiman di wilayah Bodetabek ke beberapa pusat kegiatan di Jakarta seperti kawasan perkantoran, perdagangan dan perbelanjaan.

Sesuai arahan Menteri Perhubungan, melalui keputusan Kepala BPTJ, telah ditetapkan standar pelayanan dan spesifikasi kendaraan yang digunakan untuk pelayanan angkutan permukiman yang dinamakan JR-Connexion dengan beberapa karakteristik layanan seperti konfigurasi tempat duduk 2-2 dilengkapi dengan alat pengatur sandaran dan kepala, berpendingin ruangan, GPS, WIFI, pengisi baterai handphone, display elektronik, dll.

Kelebihan JR Connexion dibandingkan feeder bus yang sudah ada selama ini diantaranya adalah jadwal yang pasti dan tempat pemberhatian hanya di maksimal 3 titik sehingga waktu tempuh menjadi lebih pendek. Selain itu, sistem pembayaran JR Connexion juga bisa cashless.

Menhub berpesan agar layanan ini harus dikelola dengan baik karena ini merupakan pertemuan antara fasilitas yang disediakan pemerintah melalui kerjasama dengan pengembang dan operator bus dan kebutuhan masyarakat agar uang pemerintah bisa digunakan untuk membangun LRT dan MRT yang akan selesai pada 2019.

“Saya juga mendorong agar angkutan permukiman ini ikut dikembangkan di kota besar lainnya seperti Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta,” ujar Menhub.

Menhub menambahkan pada saat uji coba ini, terdapat 100 bus yang sedang mengusulkan izin ke BPTJ namun permintaan dari para pengembang sudah banyak. Oleh karena itu, Menhub menghimbau para pengembang untuk mengembangkan angkutan permukiman.

“Saya juga mendorong Damri dan PPD untuk ikut mengembangkan angkutan permukiman ini,” jelas Menhub.

Kementerian Perhubungan ingin memberikan banyak alternatif transportasi kepada masyarakat Jabodetabek, apakah mau menggunakan kereta api atau bus.

“Ini merupakan layanan transportasi kepada masyarakat menuju pusat kegiatan sehingga tidak ada yang perlu dipertentangkan dan tidak perlu ada persaingan dengan moda transportasi lainnya,” tegas Menhub.

Selama ini, Menhub menyampaikan, tingkat penggunaan bus kecil karena jadwal yang tidak menentu dan faktor kenyamanan. Oleh karena itu, Menhub menegaskan agar seluruh operator JR Connexion menerapkan standar pelayanan yang tinggi serta BPTJ harus memilih pengelola yang terbaik agar dapat melayani masyarakat dengan maksimal.

Selain itu, Menhub juga menghimbau para operator untuk secara berkesinambungan melakukan perbaikan di tataran internal manajemen melalui pengembangan Fleet Management System untuk mengelola baik untuk kepentingan operasional armada, finansial, maupun sumber daya manusia.

BPTJ bekerja sama dengan provider juga telah membuat aplikasi “MOOVIT” untuk mengitegrasikan seluruh layanan transportasi di Jakarta, termasuk JR Connexion, Transjakarta, KRL, dan angkutan umum lainnya sehingga masyarakat dapat mengetahui pergerakan suatu moda transportasi secara real time.

Saat ini sebanyak 13 kawasan perumahan/permukiman akan dilayani oleh angkutan permukiman antara lain kawasan Cikarang, Bintaro, Serpong, Karawaci, Cibubur dan Bekasi. Untuk Bekasi, permukiman yang dilayani adalah Lippo Cikarang, Grand Wisata, Galaxy, Summarecon. Untuk Bogor, permukiman yang dilayani adalah Citra Indah Jonggol, Bellanova, Botani Square. Untuk Cibubur, permukiman yang dilayani adalah Cibubur Residence, Cibubur Country, Harvest City, Metland Transyogie, Kenari Nusantara. Untuk Depok, permukiman yang dilayani adalah Pesona Kayangan dan BSD City untuk Serpong. Sedangkan untuk Tangerang, permukiman yang dilayani adalah Bintaro Jaya, Lippo Village, dan Citra Raya.

Jumlah operator yang akan melayani sejumlah 6 perusahaan, yaitu PO. Alfa Omega Transport, PO. Royal Wisata Nusantara, PO Sinar Jaya Langeng, PO. Sejahtera Cemerlang, PO Wahana Transport, dan PT Wifen Darma Persada dengan jumlah armada lebih dari 100 unit.

Untuk tahap awal, akan tersedia 17 armada bus JR Connexion yang siap melayani masyarakat dengan tarif Rp. 20 ribu – 25 ribu per orang.

Survey BPTJ terhadap Transportasi Jabodetabek

Sementara itu, Kepala BPTJ Elly A. Sinaga menjelaskan Lewat survei BPTJ dengan responden lima persen, rata-rata dari Jabodetabek menunjukkan, prevensi masyarakat yang mau pindah ke angkutan premium sebanyak 76 persen.

Berdasarkan data dari DPP REI, saat ini terdapat sekitar 25 kota baru di wilayah Jabodetabek dengan luas tanah yang direncanakan mencapai 36.000 Ha dan baru dikembangkan sekitar 25.000 Ha.

“Berdasarkan survei yang dilakukan di beberapa kawasan permukiman di Bodetabek menunjukkan bahwa orang mau berpindah dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan permukiman sekitar 70% dengan catatan kualitas pelayanan yang diberikan setara dengan kualitas kendaraan pribadi,” papar Elly.

Elly mencontohkan, selama ini di kawasan Cibubur, terdapat sebanyak 24% masyarakat yaitu sebanyak 4.564 orang menggunakan angkutan umum sedangkan 76% yaitu sebanyak 14.455 orang menggunakan kendaraan pribadi. Elly memperkirakan sebanyak 70% masyarakat akan pindah menggunakan JR Connexion. (RY/TH/BS/JAB)